Penulis
Intisari-Online.com - Berolahraga keras, alih-alih lebih lama, merupakan rahasia menangkis sindrom metabolik (SM), kombinasi faktor risiko - yang meliputi obesitas dan tekanan darah tinggi - yang meningkatkan risiko Anda terkena penyakit kardiovaskuler. Begitu temuan sebuah penelitian baru yang dimuat dalam BMJ Open.
Setelah sepuluh tahun mengumpulkan kebiasaan berolahraga orang-orang - termasuk lama dan intensitas berolahraga - peneliti menemukan bahwa mereka yang joging atau jalan cepat 2 sampai 4 jam seminggu memangkas risiko berkembangnya SM antara 35 dan 50%. (Sekitar 19% orang yang tidak aktif bergerak menumbuhkan risiko terkena SM dibandingkan 12 persen pada orang yang sangat aktif.)
Menurut Eric Topol, MD, ahli jantung yang juga direktur Scripps Translational Science Institute dan penasihat ahli Men's Health menyatakan bahwa pengaruh olahraga dengan intensitas tinggi terhadap kardiovaskuler dibandingkan olahraga ringan masih menjadi perdebatan. "Olahraga dengan intensitas lebih tinggi memiliki pengaruh yang berbeda dalam keseluruhan fa'al tubuh. Sesuatu hal yang lebih jelas: detak jantung lebih tinggi, pembuluh darah Anda lebih lentur. Dan Anda memacu sistem kardiovaskuler seperti mobil," kata Topol.
Hasil dari penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya pada topik yang sama. Ada semacam ambang batas yang harus Anda lampaui untuk melihat perubahan. Bisa jadi intensitas latihan memicu perubahan pada metabolisme lipid dan glukosa serta tekanan darah, menurunkan faktor risiko yang memicu MS. Begitu analisis David Maron, M.D., ahli jantung dari pusat jantung Universitas Vanderbilt.
Namun jangan lantas meninggalkan aktivitas jalan kaki di pagi hari. Sebuah penelitian di Circulation menemukan bahwa olahraga ringan selama 2,5 jam seminggu dapat mengurangi peradangan di tubuh yang merupakan faktor utama penyumbang terjadinya penyakit jantung. Kata kuncinya: pastikan denyut jantung Anda mendekati angka 120 denyut per menit.
Semua keputusan tergantung Anda. Mau beraktivitas berat atau ringan. Jika jalan cepat termasuk aktivitas berat, lakukan terus menerus sampai menjadi kebiasaan. "Aktivitas aerobik tinggi merupakan yang terbaik," kata Topol. (Men's Health)