Find Us On Social Media :

Tanda-tanda Leukemia Pada Anak

By K. Tatik Wardayati, Senin, 22 Oktober 2012 | 18:19 WIB

Tanda-tanda Leukemia Pada Anak

Intisari-Online.com – Seorang anak, sebut namanya Domi (1 tahun 2 bulan) mengalami demam hingga berhari-hari, dengan suhu tubuh mencapai 41,9oC.  Dari parasetamol hingga ibuprofen sudah diberikan oleh sang ibu dengan maksud menurunkan suhu tubuh yang tinggi. Namun, tak kunjung turun juga demam si anak hingga hampir seminggu lamanya. Ketika akhirnya si anak  muntah, barulah orangtua Domi membawanya ke rumah sakit.

Dokter spesialis anak yang ditemui orangtua Domi langsung menyarankan melakukan tes darah, apalagi ketika dilihat warna putih pada bola mata si anak tidaklah cerah. Putih dan agak kuning. Hasil tes darah menunjukkan tingginya leukosit (sel darah putih) hingga sebanyak 14.000 sel per tetes. Sementara, pada keadaan normal rata-rata leukosit sebesar 8.000 sel. Dokter memberikan obat-obatan kepada Domi dan harus rajin kontrol setiap dua minggu hingga enam bulan. Bila dalam enam bulan tidak ada perubahan, harus melakukan transfusi darah pertama. Lalu apabila diketahui leukosit dalam darah  hingga mencapai sebesar 20.000 sel, maka saat itulah si anak terkena leukemia.

Hampir 60 persen kanker yang dialami anak-anak adalah kanker darah atau leukemia. Sayangnya, ketika dibawa ke rumah sakit sebagian besar dari mereka sudah dalam tahap akut. Orangtua harus mengetahui karakteristik dari leukemia pada anak-anak.

Leukemia paling umum terjadi pada anak usia 2 – 6 tahun. Tetapi kanker ini bisa terjadi pada semua kelompok umur dengan kelompok terbesar adalah anak-anak dan orang tua di atas 50 tahun. Leukemia adalah suatu kondisi dimana terdapat banyaknya sel darah putih dibandingkan sel darah merah, tapi sel-sel darah putih yang abnormal. Leukemia terjadi karena proses pembentukan sel darah yang abnormal.

Darah sel induk gagal untuk membentuk dan tidak matang dalam waktu. Akibatnya dua jenis sel darah putih memiliki jumlah yang berlebihan, yang merupakan sel-sel myeloid dan limphoid. Jika jumlah sel-sel abnormal menjadi lebih besar, maka fungsi sel darah putih yang telah ditugaskan untuk melindungi dan melawan infeksi, berubah menjadi sel ganas yang menyebabkan gejala yang menyimpang.

Penyebab leukemia sampai sekarang belum diketahui pasti. Namun, faktor-faktor luar yang diduga seperti radiasi dan bahan kimia beracun (benzena) dapat menjadi indikasi penyebab leukemia. Faktor lain yang umumnya menyebabkan leukemia adalah riwayat keluarga, faktor genetika yang merusak kromosom, usia, etnis, dan Virus-1 (HTLV-1). Dalam beberapa kasus, penyebab pasti terkadang tidak diketahui.

Beberapa leukemia pada anak-anak terjadi tahunan, sementara beberapa yang akut (kronis). Jika tidak segera diobati, leukemia akut dapat jadi fatal dalam beberapa bulan.

Tidak seperti leukemia akut, leukemia kronis lebih sering dialami oleh orang dewasa dan pertumbuhan bisa lebih lambat 10 tahun.

Berikut ini beberapa tanda leukemia pada anak-anak, seperti dikutip dari MayoClinic.