Intisari-Online.com - Batu ginjal termasuk satu jenis penyakit yang ditakuti lantaran nyeri yang luar biasa saat kambuh. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi seseorang terkena batu ginjal, seperti faktor umur, jenis kelamin, keturunan, lingkungan, dan kelainan metabolisme. Makanan yang tidak seimbang juga berperan menjadi pemicu timbulnya batu ginjal. Makanan kaya kalsium, oksalat, protein hewani, purin, dan garam merupakan makanan yang perlu dikurangi.
- Kalsium.Makin tinggi kalsium terkonsumsi terbukti kian tinggi pula ekskresinya, sekaligus menambah pembentukan kristalisasi garam-garam kapur. Orang yang hiperkalsiuria (tingginya kadar kalsium dalam air kemih) harus menjalani diet rendah kalsium, dengan jumlah tidak lebih dari 500 - 600 mg per hari. Beberapa makanan seperti ikan salmon, sarden, keju, susu, es krim, sayur kol, dan lobak memiliki kandungan kalsium yang tinggi (lebih dari 100 mg per porsi). Sedangkan bayam, ikan kering, cokelat, dan kerang merupakan contoh makanan berkalsium sedang.
- Oksalat.Oksalat umumnya membentuk kristal dengan kalsium. Oksalat dalam air kemih berasal dari dalam tubuh (endogen), dari makanan yang kita konsumsi serta dari hasil metabolisme vitamin C. Makanan tinggi oksalat contohnya bayam, teh, cokelat, dan kacang-kacangan. Untuk pasien batu ginjal (terutama batu kalsium oksalat) dianjurkan diet rendah oksalat (40 - 50 mg per hari). Selain itu konsumsilah vitamin C tidak lebih dari 1 g sehari. Sebaliknya, jangan sampai kekurangan vitamin B6 karena akan memicu peingkatan produksi oksalat dalam tubuh.
- Protein hewani.Protein hewani disebut-sebut memiliki pengaruh yang paling besar terhadap kemungkinan terbentuknya batu, sebab protein tersebut dapat meningkatkan terbuangnya kalsium dan asam urat dalam air kemih yang kemudian diikuti dengan menurunnya tingkat keasaman urin dan pembuangan sitrat. Urin yang asam dalam jangka lama memudahkan terbentuknya kristal. Risiko akibat makan dengan menu protein berlebihan tersebut dapat diperberat lagi jika pada saat bersamaan kita juga mengonsumsi lemak dan garam dalam jumlah banyak. Di lain pihak kita kurang asupan makanan berserat tinggi, magnesium, fosfat, dan vitamin B1.
- Garam dan fosfat.Hubungan antara garam (eksresi garam dalam air kemih) dan pembentukan batu pertama ditentukan oleh nisbah kadar ekskresi garam dibandingkan dengan kalsium. Setiap peningkatan 100 mg garam dalam makanan dapat meningkatkan 25 - 30 mg kalsium dalam urine. Keluarnya kalsium dari air kemih akibat garam ini semakin mempermudah terbentuknya kristalisasi ikatan kalsium urat oleh natrium. Dampak buruk lain akibat konsumsi garam berlebih adalah menurunnya keluaran sitrat. Padahal, zat ini penting untuk menghambat terjadinya kristalisasi. Untuk penderita batu kalsium dan urat dianjurkan mengonsumsi tidak lebih dari 100 meq (kira-kira 6 g) garam dapur per hari.
- Minum air.Makin kurang seseorang minum (terutama air putih), makin kurang pula air kemih yang terbentuk. Kondisi ini akan menyebabkan derajat kejenuhan zat-zat kandungannya makin tinggi yang akhirnya akan mempermudah terbentuknya batu. Minum air sebanyak-banyaknya memang merupakan satu-satunya modifikasi gizi atau diet yang telah disetujui di seluruh dunia untuk segala jenis penyakit batu ginjal. Jumlah yang dianjurkan sedikitnya 2 - 3 l per hari dan terbagi rata selama sehari. Semua jenis minuman pada dasarnya diperbolehkan kecuali susu, teh, dan minuman lain yang dapat menyebabkan ekskresi oksalat tinggi. Dari data terungkap, 35% penderita batu ginjal minum air kurang dari 1 l seharinya. (Intisari)