Find Us On Social Media :

Penyakit pun Dapat Pengaruhi Kecerdasan (2)

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 13 Februari 2013 | 18:37 WIB

Penyakit pun Dapat Pengaruhi Kecerdasan (2)

Intisari-Online.com - Panas tinggi pada anak biasanya menandakan adanya infeksi yang diakibatkan oleh virus, bakteri, atau kuman yang perlu segera ditangani dengan baik oleh dokter.

Berikut ini sejumlah penyakit yang perlu diwaspadai.

  1. Gondongan

    Penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus paramyxo. Infeksi ini menyerang kelenjar ludah yang terletak di belakang telinga dan rahang. Gondongan sering menyerang anak, terutama usia 2 tahun ke atas. Penularannya biasanya akibat terhirup/terkena percikan air ludah, percikan air seni, lewat peralatan makan dan minum.

    Penyakit ini sebenarnya tidak berbahaya dan bisa sembuh sendiri. Hanya saja jika tidak ditangani dengan baik hingga virus menyebar ke selaput otak bisa mengakibatkan meningitis atau radang otak yang disebut juga ensefalitis. Kedua penyakit ini dapat menggangu fungsi otak anak. Bila radangnya hebat, setelah anak sembuh, kecerdasannya akan terganggu.

    Gejala:

    • demam
    • pusing
    • lemas
    • mual
    • tidak nafsu makan
    • pegal-pegal di otot, terutama di otot leher
    • nyeri saat mengunyah/menelan karena kelenjar ludah membengkak
    • pembengkakan di daerah pipi biasanya hanya terjadi pada satu sisi lalu menyebar ke sisi satunya pada hari berikutnya
    • mulut kering

    Perawatan: Kepada anak yang menderita penyakit ini, dokter akan memberikan obat penurun demam dan antibiotik untuk mencegah infeksi kuman lain.

    Pencegahan: Imunisasi MMR (mumps, morbilli, rubella) yang diberikan pada balita usia 15 bulan.

  2. Anemia

    Penyakit akibat kekurangan hemoglobin – sel darah merah – yang bertugas mengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh, termasuk ke otak. Kalau sampai otak yang memiliki begitu banyak pembuluh darah kekurangan oksigen, dapat mengakibatkan menurunnya fungsi otak. Penurunan fungsi otak ini tentunya berdampak pada kecerdasan.

    Anemia ada yang berlangsung sementara ada yang kronis. Anemia kronis dapat mengakibatkan berbagai gangguan organ dan sistem tubuh. Salah satunya, mengganggu konsentrasi yang berakibat menurunnya kecerdasan.

    Anemia yang terjadi sejak bayi dan berlanjut hingga anak berusia 2 tahun dapat menyebabkan gangguan mental yang sifatnya menetap. Penyebab anemia bisa karena kekurangan zat besi, cacingan, adanya parasit atau peradangan di usus, gangguan produksi hemoglobin.

    Gejala:

    • lesu/lemah
    • pucat
    • cepat lelah
    • pusing
    • pingsan
    • tidak nafsu makan
    • nafas terengah-engah

    Perawatan: Bila anemianya ringan dapat diatasi dengan obat penambah darah dan diperbaiki dengan makan makanan yang kaya protein dan zat besi seperti hati, daging sapi, kacang-kacangan, dan sayuran hijau.

    Bila penyebab anemi akarena cacing, dokter akan memberikan obat cacing. Sementara, bila karena hal lain, tentunya dokter juga akan memberikan perawatan.

  3. Meningitis

    Penyakit yang mengakibatkan peradangan di selaput otak ini biasanya menyerang anak usia di bawah 5 tahun. Peradangan ini disebabkan oleh bakteri, virus, kuman TBC, dan jamur. Pada bayi yang baru lahir bisa disebabkan karena persalinan ibu yang mengarah ke faktor infeksi. Misalnya ketuban pecah dini atau ibunya mengalami panas tinggi. Bisa juga karena tertular kuman dari orangtuanya yang sedang radang tenggorok sementara daya tahan tubuh si bayi masih rendah. Lingkungan sekitar yang kurang higienis juga memungkinkan anak terkena infeksi.

    Komplikasi meningitis bisa sampai ke jaringan otak yang akan meningkatkan tekanan di otak sehingga anak kehilangan kesadaran dan kejang. Anak juga bisa menderita hidrosefalus atau kepala besar.

    Gejala:

    • demam
    • leher kaku
    • kejang
    • sakit kepala
    • kesadaran menurun
    • menangis terus
    • gelisah
    • muntah
    • sering mengantuk
    • pendiam
    • tidak tahan terhadap cahaya
    • tidak mau makan dan minum susu

    Perawatan: Segera bawa anak Anda ke dokter. Pada tahap dini, anak yang menderita meningitis akan diberi antibiotik. Namun, pengobatannya harus tuntas demi mencegah hal-hal yang lebih fatal.

  4. Ensefalitis

    Peradangan yang menyerang jaringan otak. Infeksi ini dapat disebabkan oleh virus, bakteri, dan lain-lain. Peradangan ini kerap mengikuti penyakit seperti cacar, gondongan, campak maupun TBC.

    Selain dapat mengakibatkan cacat pendengaran, ensefalitis juga bisa menyebabkan cacat penglihatan, kelumpuhan, gangguan kecerdasan, emosi, tingkah laku sampai pada yang fatal, yakni kematian.

    Penyakit ini paling sering menyerang anak usia 2 bulan sampai 2 tahun tapi bukan berarti tidak bisa menyerang anak yang lebih besar.

    Gejala:

    • demam
    • kejang
    • kesadaran menurun dan pada tahap lanjut penderita akan menderita koma
    • panas
    • rewel
    • tak mau menyusu dan makan
    • mual muntah
    • sakit kepala

    Perawatan: Bila anak menderita demam tinggi atau panas selama lebih dari 2 hari dan kondisi anak memburuk, segera bawa ke dokter untuk mendapat penanganan yang serius. Untuk menilai keseriusan penyakitnya, dokter perlu melakukan pemeriksaan intensif. (Menu Sehat)