Find Us On Social Media :

Apa yang Menyebabkan Jakarta Lebih Panas Beberapa Hari Ini?

By Birgitta Ajeng, Sabtu, 10 Mei 2014 | 19:00 WIB

Apa yang Menyebabkan Jakarta Lebih Panas Beberapa Hari Ini?

Intisari-Online.com - Dalam beberapa hari belakangan, Jakarta dan beberapa kota lain di Indonesia terasa sangat panas. Sejumlah warga mengeluhkan soal suhu kota lewat media sosial Twitter. Apa yang menyebabkan Jakarta lebih panas beberapa hari ini?

Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Edvin Aldrian mengungkapkan, panas terkait dengan pancaroba.

"Saat ini kita tengah memasuki musim pancaroba dari hujan ke kemarau," katanya.

(Baca juga: 10 Tips Karier dari Perempuan Sukses di Dunia)

Musim pancaroba ditandai dengan suhu yang mulai meningkat. Namun, hujan dengan intensitas rendah masih terjadi. Selama pancaroba, curah hujan tak lebih dari 500 mm per minggu.

Edvin mengungkapkan, "Panas pada musim pancaroba terjadi karena angin timur mulai masuk."

Angin timur merupakan angin yang berembus dari wilayah Australia. Angin ini bersifat kering, hanya membawa sedikit uap air.

"Selain itu, panas dipengaruhi juga oleh angin darat dan angin laut," imbuh Edvin.

Selama musim pancaroba, angin dari wilayah lautan bersifat lebih kering sehingga daratan terasa lebih panas. Pakar meteorologi dari Institut Teknologi Bandung, Zadrach Ledoufij Dupe, mengungkapkan bahwa panas dipicu oleh tingginya radiasi yang diterima Bumi dari Matahari.

"Selama musim hujan, radiasi Matahari terhalang awan. Saat musim pancaroba, cuaca lebih cerah sehingga radiasi yang diterima lebih besar," katanya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (9/5/2014).

Menurut BMKG, suhu di Jakarta hari ini tercatat 25-34 derajat celsius. Di kota besar lain seperti Semarang, suhu 26-34 derajat celsius.

Sementara itu, menurut Accu Weather, suhu di Jakarta hari ini sekitar 31 derajat celsius. Namun, karena faktor angin, yang terasa seperti bersuhu 37 derajat celsius.

Meski panas dalam masa pancaroba adalah sesuatu yang alami, tren kenaikan suhu di kota-kota Indonesia menunjukkan bahwa manusia berperan besar. Climate Data World Bank menunjukkan, suhu minimum dan maksimum rata-rata Indonesia meningkat.

Pada kurun waktu 1900-1930, suhu minimum Indonesia adalah 24,6 derajat celsius, sementara suhu maksimumnya adalah 25,4 derajat celsius.

(Baca juga: Memaksimalkan DNA Kepemimpinan)

Sementara itu, pada 1990-2009, suhu minimum rata-rata Indonesia adalah 25,9 derajat celsius, sementara suhu maksimumnya 26,5 derajat celsius.

Artinya, suhu minimum Indonesia antara tahun 1990 dan 2009 bahkan lebih tinggi dari suhu maksimum antara tahun 1900 dan 1930.

Zadrach mengatakan, "Manusia berkontribusi terhadap kenaikan suhu itu."

Zadrach melanjutkan, manusia berkontribusi terhadap pemanasan karena populasinya makin besar, menghasilkan emisi gas rumah kaca, dan membabat hutan.Jadi, jangan kaget kalau Jakarta lebih panas. (Yunanto Wiji Utomo / kompas.com)