Benarkah Pemilu di Korea Utara Lebih Demokratis Dibanding Indonesia? (2)

Mohamad Takdir

Penulis

Benarkah Pemilu di Korea Utara Lebih Demokratis Dibanding Indonesia? (2)

Intisari-Online.com - Dalam pidatonya di Mahkamah Konstitusi, Prabowo Subianto menyebut pemilu kita lebih buruk dari pemilu Korea Utara. Namun benarkah pemilu di Korea Utara lebih demokratis dibanding Indonesia?

Dalam sistem pemilu Korea Utara, terdapat 700 daerah pemilihan dan setiap daerah pemilihan hanya memiliki satu kandidat yang ditentukan negara. Kondisi ini memastikan kemenangan mutlak di setiap pemungutan suara.

(Baca juga: Ini Isi Surat Prabowo Tolak Pelaksanaan Pilpres 2014)

Memberikan suara adalah kewajiban di Korea Utara. Media pemerintah mengatakan, semua orang yang terdaftar sebagai pemilih, kecuali mereka yang berada di luar negeri, datang ke TPS dan memberikan suara.

Pemilihan anggota Dewan Rakyat Tertinggi (SPA) digelar setiap lima tahun, dan ini adalah yang pertama di bawah kekuasaan Kim Jong Un. Kim Jong Un sendiri menjadi kandidat di konstituen nomor 111, Gunung Paektu.

(Baca juga: Social Media Pilar Kelima Demokrasi)

Bagi warga Korea Utara, Gunung Paektu adalah tempat yang sakral. Sebab, menurut propaganda negeri tersebut, Gunung Paektu adalah tempat kelahiran Kim Jong Il. Benarkah pemilu di Korea Utara lebih demokratis dibanding Indonesia? Walau sebutannya pemilu namun tidak dilaksanakan dengan demokratis sebab hanya ada satu partai saja dan calon pemimpin hanya Kim Jong-Un seorang. (Kompas)