Find Us On Social Media :

Menulis Sebagai Obat

By Moh Habib Asyhad, Sabtu, 20 Juli 2013 | 10:00 WIB

Menulis Sebagai Obat

Intisari-Online.com - Siapa sangka, selain sebagai media penyalur uneg-uneg yang tersimpan di kepala, ternyata menulis juga mempunya fungsi menyembuhkan. Seorang peneliti senior dari Universitas Auckland, Elizabeth Broadbent, membuktikan asumsi tersebut. Dalam studi yang baru dipimpinnya dihasilkan sebuah fakta baru bahwa mengekspresikan emosi terkait pengalaman traumatis masa lalu cukup baik, tidak hanya mental, tapi juga untuk fisik

Dalam penelitiannya tersebut, Elizabeth - dan tim - mengumpulkan 49 warga senior, dengan kisaran umur 64 hingga 97 tahun, untuk dipelajari lebih lanjut selama tiga hari. Kenapa orang tua? Karena mereka dianggap memiliki tingkat penyembuhan luka fisik lebih lama daripada orang muda.

Setengah dari mereka, dalam waktu 20 menit per hari, disuruh untuk menulis peristiwa paling traumatis yang pernah mereka alami secara jujur dan terbuka. Jika perlu, mereka juga bisa mengungkapkan hal-hal yang tidak pernah mereka ungkapkan kepada orang lain.

Sementara itu, setengahnya lagi, juga 20 menit per hari selama tiga hari, disuruh untuk menulis tentang rencana hari berikutnya, dan dalam tulisannya tidak diperkenankan menyinggung masalah perasaan dan agama mereka. Dua minggu setelah itu, peneliti mengambil biopsi yang ada di kulit yang meninggalkan bekas luka. Bagian yang terluka ini lah yang digunakan untuk meneliti.

Sebelas hari kemudian, dihasilkan sebanyak 76% dari kelompok yang menulis tentang trauma telah sembuh, sedangkan yang menulis rencana hari esok, hanya 42% saja yang sembuh total. “Ini menunjukkan, menulis tentang peristiwa menyedihkan sukses mempercepat penyembuhan pada luka,” ujar Elizabeth.

Tidak hanya itu, dalam sebuah penelitian sebelumnya, jenis tulisan ekspresif nan emosional ternyata sukses meredam perkembangan virus pada penderita HIV sekaligus bisa meningkatkan level kekebalan anti-bodi untuk bertempur. Ia juga bisa meningkatkan anti-bodi dalam upaya meningkatkan efektivitas vaksinasi hepatitis B. (Time)