Find Us On Social Media :

Lebih Bijak Menghadapi Eksema

By Moh Habib Asyhad, Selasa, 6 Agustus 2013 | 14:00 WIB

Lebih Bijak Menghadapi Eksema

Intisari-Online.com - Sering kali kita menderita gatal-gatal berkepanjangan di kulit. Meski sudah kita garuk berkali-kali, tetap saja rasa gatal itu akan muncul lagi dan lagi. Efeknya, kulit akan terlihat memar dengan warna lebih merah serta muncul bercak-bercak pada tiap garukan tersebut. 

Itu tandanya kita telah terserang eksim atau eksema, atau dalam bahasa medisnya dermatitis. Eksema juga digunakan untuk menyebut sebuah kondisi yang menyebabkan perubahan pola pada kulit dan menimbulkan perubahan mencolok pada kulit.

Dr. Thomas Beiber, dermatolog dari Universita Bonn, Jerman menjelaskan ciri eksema adalah perubahan pada kulit yang terjadi akibat alergi pada lingkungan atau karena beberapa caira tertentu yang tidak cocok dengan kulit. Ciri umum lainnya adalah kulit menjadi kering, gatal, dan meradang.

Hakikatnya, ia bukan gejala yang menular. Beberapa dianggap sebagai bawaan sejak bayi, atau yang sering disebut Dermatitis atopik, yang biasanya muncul dengan gejala-gejala gatal yang berkepanjangan. Lebih dari satu anggota keluarga bisa terjangkiti oleh penyakit ini. Pada kembar identik, 77 persen keduanya memiliki peluang untuk terkena eksema.

Ada juga yang memang benar-benar dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang tak bersahabat, sehingga menyebabkan kekebalan tertunda. Malahan, beberapa hal yang disinyalir sebagai penyebab adalah parfum yang berlebihan, alat kosmetik, metal, pewarna, dan lain sebagainya. Eh, jangan salah, stres yang berlarat-larat juga bisa mengakibatkan kita terkena eksema. 

Berkembang di kawasan Industri

Menurut sebuah penelitian, eksim atau eksema ternyata lebih mudah berkembang di daerah-daerah industri. The New York Times mencatat, 15 hingga 30 persen dari anak-anak dan 2 hingga 10 persen orang dewasa di kawasan ini sangat rentan terkena eksema. Hal ini dikarenakan paparan zat luar yang lebih banyak.

Untuk anak-anak, kebanyakan eksema ini akan muncul pada umur-umur lima tahun pertama lantaran kulit yang masih sangat sensitif. Tapi untungnya, lebih dari dua pertima anak-anak penderita eksema, dapat disembuhkan sebelum mereka memasuki umur-umur remaja.

Secara spesifik, tidak ada obat khusus untuk menyembuhkan eksema. Pengobatan hanya berfokus pada upaya mengurangi peradangan, menambah kelembaban, serta menghilangkan koloni bakteri yang ada seputaran kulit. Beberapa dokter menyarankan untuk menggunakan krim hidrokortisan pada area yang terkena eksema beberapa hari sekali. Untuk yang sudah parah, bisa menggunakan krim steroid atau obat anti-tistamin yang fungsinya mencegah rasa gatal. Beberapa terapi lain juga bisa dilakukan, seperti fototerapi, kompres dengan air dingin, penambahan anti-biotik, dan penggunaan kortikosteroid. (The New Yort Times)