Find Us On Social Media :

Serangan Jantung Saat Sendirian, Ini Antisipasinya Agar Nyawa Tak Melayang

By Yoyok Prima Maulana, Sabtu, 25 Maret 2017 | 10:30 WIB

Serangan Jantung Saat Sendirian, Ini Antisipasinya

Intisari-online.com - Jantung berhenti mendadak sangat menakutkan. Apalagi kalau sedang sendirian, atau tengah terjebak kemacetan jalanan seperti di Jakarta, misalnya.

Padahal serangan jantung seperti ini harus ditangani segera. Terlambat, nyawa dijamin melayang. Bagaimana mengatasinya saat sedang sendirian?

Orang yang jantungnya berhenti berdenyut, kira-kira hanya punya waktu sekitar 10 detik sebelum pingsan. Jika gejala serangan jantung mulai terasa, kita harus segera menghentikan aktivitas dan langsung meminta tolong orang terdekat untuk menghubungi dokter.

“Ini wajib dilakukan,” kata Dr. Daniel P.L Tobing, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RS Harapan Kita.

(Inilah 4 Posisi Seks Terbaik Sesuai Ukuran Penis)

Selama menunggu pertolongan atau jika kebetulan tidak ada orang lain, segera minum obat pemeberian doter atau kalau tidak ada, ya aspirin. Sebaiknya aspirin dikunyah agar efeknya cepat bekerja.

Obat ini akan membantu platelet tidak lengket sehingga mengurangi kemungkinan pembekuan darah dan membuat darah tetap mengalir di pembuluh arteri. Makanya, selalu sediakan aspirin di kotak obat.

Usaha lain yang bisa dilakukan adalah berusaha untuk batuk-batuk atau lebih tepatnya ngeden (seperti sedang buang air besar). Tangan diarahkan ke jantung sambil ditekan-tekan. Tujuannya agar denyut jantung kembali berlangsung normal.

Batuk-batuk atau ngeden cukup efektif untuk memberikan pertolongan pertama saat terkena serangan jantung. “Tapi hanya berguna saat yang bermasalah di jantung adalah iramanya. Jika yang bermasalah sistem pompanya, cara ini tidak akan berguna,” terang Dr. Daniel.

(Doa yang Menggoyang Langit)