Menurut Sains Kecepatan Berjalan Bisa Mempengaruhi Umur Seseorang

Yoyok Prima Maulana

Penulis

Intisari-Online.com- Ada banyak alasan bagi kita untuk menjaga kesehatan tubuh agar dapat mencapai usia senja dengan riang.

Memiliki umur yang lebih panjang juga mendatangkan keuntungan.

Termasukdapat berkumpul dengan keluarga lebih lama dan pastinya untuk menyaksikan momen-momen bahagia anak cucu.

Terlepas dari itu, tahukah Anda bahwa ternyata ada kebiasaan sederhana yang jika Anda lakukan dengan 'benar' dapat mengurangi risiko kematian?

Baca Juga:(Foto) Kocak dan Berlebihan, Beginilah 8 Hal Lucu yang Orang Lakukan untuk Tujuan Tertentu

Ya, menurut penelitian yang dilakukan oleh University of Sydney sebagaimana dilansir dari neurosciencenews.com, mempercepat kecepatan berjalan dapat memperpanjang usia hidup Anda.

Semua risiko penyebab kematian dapat dikurangi 20 persen dengan berjalan dalam kecepatan normal.

Sementara berjalan dengan cepat dapat mengurangi hingga 24 persen risiko kematian.

Hasil serupa ditemukan untuk risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular.

Baca Juga:Rutin Makan 6 Siung Bawang Putih Panggang Setiap Hari, Inilah yang Akan Terjadi Pada Anda!

Efek protektif berjalan kaki juga ditemukan lebih jelas pada kelompok orang pada usia yang lebih tua.

Rata-rata pejalan kaki yang berusia 60 tahun atau lebih mengalami penurunan 46 persen dalam risiko kematian akibat penyebab kardiovaskular.

Sedangkan mereka yang biasa melangkah dengan cepat mengalami penurunan risiko ini hingga 53 persen.

Mereka menghubungkan catatan kematian dengan hasil 11 survei berbasis populasi di Inggris dan Skotlandia antara tahun 1994 dan 2008, di mana para peserta melaporkan kecepatan berjalan mereka.

Baca Juga:Karena Jumlah Perawan di China Semakin Menipis di Usia 17 Tahun, Akhirnya Mereka Melakukan Operasi Keperawanan Sebelum Menikah!

Tim peneliti kemudian menyesuaikan faktor-faktor seperti jumlah total dan intensitas dari semua aktivitas fisik yang diambil, usia, jenis kelamin dan indeks massa tubuh.

"Kecepatan berjalan dikaitkan dengan semua penyebab risiko kematian," kata Profesor Stamatakis.

“Sementara jenis kelamin dan indeks massa tubuh tampaknya tidak terlalu mempengaruhi hasil," lanjutnya.

Berdasarkan hasil temuan ini, tim peneliti menyerukan kepada masyarakat agar meningkatkan kecepatan dalam mengambil langkah dan berjalan demi kesehatan.

Baca Juga:'Sukses' Tembak Jatuh Malaysia Airlines, Rudal-rudal Rusia pun Jadi Rebutan Qatar dan Arab Saudi

Artikel Terkait