Ular atau Katak? Inilah Fakta Mengejutkan di Balik Hewan Aneh Ini

Ade Sulaeman

Penulis

Salah satu teknik perlindungan diri dari hewan ini memukau para peneliti. Bukan karena menipu, tapi juga mematikan.

Intisari-Online.com -Lihatlah gambar di atas. Apakah Anda mendapati sepasang mata hitam sedang menatap Anda?

Sayangnya, itu bukan mata pada wajah, melainkan corak pada pantat seekor katak beracun yang dapat ditemukan di berbagai negara Amerika Selatan seperti Bolivia dan Brazil.

Katak kerdil Cuyaba atau Physalaemus nattereri bisa mengembangkan pantatnya yang dihiasi dua lingkaran hitam untuk menakut-nakuti predator.

Mata bohongan tersebut, kata mahasiswa yang mengambil program doktor University of Ghent, Belgia dan koordinator Bolivian Amphibian Initiative Munoz Saravia, mengalihkan perhatian predator dari kepala katak ke pantatnya.

Baca juga:Putri Margaret, Adik Ratu Elizabeth II yang Kisah Cintanya Tak Seberuntung Kakaknya

Ketika dikembangkan, mata ini juga membuat bagian belakang katak terlihat seperti kepala ular besar bagi predatornya yang hanya burung, ular, atau kelelawar.

“Aku hewan yang lebih besar dari yang kamu kira, jadi jangan makan aku,” ujar Munoz Saravia menirukan pesan yang ingin diucapkan katak kerdil Cuyaba.

Namun, jika predator masih tetap memutuskan untuk menyerangnya, katak ini punya senjata lain.

Joao Tonini, rekan postdoctoral di Harvard University, berkata bahwa di bawah mata bohongan, katak ini menyimpan kelenjar makro yang beracun.

Baca juga:Pakai Trik Curang, Gaji Tukang Sampah Ini Lebih Besar Daripada Pasukan Militer!

Racun berwarna putih yang berada di dalam seekor katak ini cukup untuk membunuh 150 tikus.

Pada manusia, racun katak kerdil Cuyaba tidak mematikan, tetapi akan terasa perih bila terkena mata.

Pasalnya, tujuan utama racun ini bukan untuk membunuh predatornya, melainkan memberikan cukup waktu bagi katak kerdil Cuyaba untuk melarikan diri selagi preadtornya merasa pusing dan lemas.

Berkat kemampuan ini dan corak mereka yang tidak semenarik katak beracun dari keluarga Dendrobatidae, katak kerdil Cuyaba berstatus berisiko kepunahan rendah dalam daftar International Union for Conservation of Nature (IUCN). (Shierine Wangsa Wibawa)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Bukan Wajah, tetapi Pantat Katak Beracun dari Bolivia".

Baca juga:Dikenal Kalem dan Rendah Hati, Zidane Akan Semurka Iblis yang Sedang Marah Jika Hal Ini Disinggung

Artikel Terkait