Advertorial
Intisari-online.com - Baru saja kabar tak mengejutkan datang dari kubu Real Madrid, tim berjuluk Los Blancos tersebut kehilangan sosok pelatih yang baru saja mengantarkan mereka meraih gelar ke-3 Liga Champions dalam 3 tahun terakhir.
Hal ini tentu pukulan telak mengingat sang pelatih Zinedine Zidane adalah sosok yang begitu dicintai sebagai pelatih maupun pemain kala ia berkecimpung di Real Madrid.
Apalagi prestasinya yang terbilang begitu mewah untuk sekelas 'pelatih kemarin sore' yang baru saja menukangi tim dengan tekanan besar sekelas Real Madrid.
Menjadikan Real Madrid sebagai Raja Eropa dalam 3 tahun berturut-turut, adalah satu hal yang bahkan belum ada yang bisa menyamai rekor tersebut.
Sosoknya yang begitu di kagumi nampaknya juga berawal dari sikapnya yang terkenal pendiam, ramah dan sopan santun hingga berjiwa pemimpin.
Baca Juga :Asyik Berlibur, Bocah Tak Sengaja Temukan Pedang Legendaris Excalibur Milik Raja Arthur
Baca Juga :(Foto) Usai Menyantap Induknya, Singa Ini Lakukan Hal Tak Terduga pada Seekor Bayi Kera
Bahkan mantan pelatih Prancis Raymond Domenech pun sempat menyebut Zidane bukanlah sosok yang ramah lebih dari itu ia adalah pria yang mampu melakukan apa pun.
"Zidane adalah mitos. Mitos yang mampu mengatur emosi orang-orang dan tidak hanya yang positif. Dia bukan pemain bintang yang lembut. Dia bukanlah pria yang ramah. Dia mampu melakukan apa pun dan itulah yang membuatnya menjadi sangat bernilai." ucap Domenech
Ungkapan Domenech tersebut seolah menunjukkan jika Zidane adalah benar-benar seorang pemimpin sejati dalam sebuah tim sepak bola.
Bahkan hal itu sudah terlihat semenjak dirinya masih aktif menjadi pemain sepak bola, tengok saja prestasinya kala menjadi pemain.
Baca Juga :'Partikel Tuhan', Penemuan Gila yang Menurut Stephen Hawking Bisa Memicu Kiamat
Beragam penghargaan pernah diraihnya antara lain Ballon d,Or 1998, pemain terbaik Fifa 2003,300,1999 Bola Emas Piala Dunia 2006, bahkan hingga perannya kala menjadi pelatih dinobatkan sebagai pelatih terbaik 2017.
Lalu prestasi lain yang menunjukkan dirinya menjadi pemimpin adalah ia menjadi kapten kala bermain di Timnas Perancis.
Hal itu menandakan dirinya adalah sosok pemimpin di lapangan sepak bola hingga menjadi pemimpin sesungguhnya kala dirinya ditunjuk menjadi pelatih di tim sekelas Real Madrid.
Meski dibalik sikapnya yang menunjukkan figur yang bisa menjadi panutan nampaknya segelintir kisah juga pernah menunjukkan sisi kelam seorang Zizou, sapaan akrab Zidane.
Ia akan marah besar bahkan kemurkaannya sungguh mengerikan, yaitu ketika sosok keluarga yang dicintainya dihina oleh orang-orang.
Kemarahannya tersebut bahkan sempat ditunjukkannya pada 2006 silam kala dirinya masih menjadi pemain dan membawa Timnas Perancis menuju partai final dan bersua dengan Timnas Itali.
Waktu itu Zidane dibuat marah besar ketika Marco Materazzi pemain Itali mengucapkan sebuah kata-kata hinaan kepada anggota keluarga Zidane, seperti diungkapkansurat kabar Prancis,L'Equipe
Kisahnya bermula ketika dia menarik baju ZidaneLalu, Zidane mengatakan, "Jika kamu menginginkan baju saya, akan saya berikan setelah laga," dan Materazzi menjawab, "Saya lebih suka pelacur seperti saudara perempuan Anda."
Tentu ucapan semacam itu tak bisa diterimanya hingga terjadilah insiden di mana Zidane menanduk tepat di dada Materazzi hingga Materzzi jatuh tersungkur di tanah.
Alhasil, akibat tindakannya tersebut Zidane diganjar kartu merah dan diusir dari lapangan pertandingan kala itu.
Bahkan insiden memalukan tersebut dikenang dalam sejarah sepakbola sebagai tindakan memalukan yang pernah dilakukan Zidane.
BACA JUGA:Fadli Zon Bantah Selingkuhi Janda, Begini Cara Menyadap Whatsapp Pasangan
Rupanya hal itulah yang menyulut amarahnya dalam hal ini menunjukkan jika Zidane sebagai sosok yang begitu menyayangi keluarganya.
Bahkan dalam keadaan ia membela negaranya dalam ajang Final Piala Dunia ia nekat melakukan tindakan terlarang tersebut dan mencederai karirnya yang begitu dikagumi.
Hingga sekarang dia tak pernah menyesali perbuatannya tersebut. "Aku tak pernah bisa memaafkan ucapan Materazzi," ucap Zidane.
Begitulah prinsip seorang Zidane. Kalem dan rendah hati tapi kemarahannya akan meledak seperti iblis yang sedang marah saat wanita-wanita tercintanya dihinakan.
BACA JUGA:Misteri Kubah Batu Yerusalem: Sumur Jiwa, Pusat Dunia, dan Tempat Disimpannya Tabut Perjanjian