Tanpa banyak omong, dia mengambil dua lembar daun sirih dari pekarangan rumah, lalu memasukkannya ke dalam stoples gula yang sedang diserbu gerombolan semut.
"Oke, kita lihat hasilnya satu jam lagi" ujarnya, seraya mengajak kami ngobrol di beranda depan.
Satu jam kemudian, kami benar-benar takjub. Semut-semut itu lari terbirit-birit, enggak jelas ke mana.
Sejak itu - setelah menemukan "senjata pamungkas" - kami tak pernah lagi dipusingkan acara perang melawan semut. (Margono St – Intisari Januari 2008)
Baca juga: Jangan Gunakan Minyak Tanah untuk Membunuh Semut Merah di Rumah, Cobalah dengan Detergen