Mau Rias Pengantin, Senam, Bahkan Ajang Kumpul, Semua Ada di Salon

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Sejarah asal mula salon. Kini salon sebagai ajang merias pengantin, mempercantik diri, spa, senam dan kebugaran, bahkan ajang kumpul dan berjualan.

Intisari-Online.com – Definisi kecantikan berbeda di setiap bangsa, setiap masa. Identifikasi kecantikan bisa menyangkut wajah, rambut, badan, kulit, atau "kaki lotus" bagi perempuan Cina kuno.

Bukti mutakhir arkeologis menunjukkan, kosmetik untuk wajah dan perkakas untuk mencampur wewangian badan sudah dipakai perempuan Mesir sejak 4000 tahun SM (about.com: investors).

Tak lama berselang, 3000 SM, rambut perempuan Mesir mulai terkena perawatan. Ada model keriting, ada semacam wig, dan banyak hiasan semacam jepit dari gading.

Pada saat itu, orang Cina sudah mulai mewarnai kuku seperti kuteks zaman sekarang. Sampai di masa Kekaisaran Roma, muncul beberapa tempat penataan rambut dan rumah cukur baik bagi perempuan maupun laki-laki (Paula Black, The Beauty Industry: Gender, Culture, Pleasure, 2004).

Baca juga: Bagi yang Suka ke Salon, Inilah Perbedaan Antara Creambath, Hair Spa, dan Hair Mask, Jangan Sampai Salah yah!

Rupanya inilah cikal bakal dari salon penataan rambut yang kemudian berkembang menjadi tempat perawatan tubuh dan kecantikan.

Di Eropa abad XVI, kiblat kecantikan adalah Ratu Elizabeth I yang senantiasa berpipi merah.

Dari Keraton ramuan kecantikan itu disebarkan kepada para bangsawan. Di kalangan rakyat jelata, para ahli herbal menemukan ramuan untuk menyembuhkan luka, menghilangkan noda, dan ujung-ujungnya mempercantik kulit.

Di Amerika, kaum Indian mengenal akar tanaman dan rempah-rempah, sedangkan imigran asal Meksiko membawa serta adonan untuk mengobati penyakit kulit yang konon berasal dari kencing hangat seorang bocah laki-laki (Reiss, 1998).

Ini lantas diperkaya dengan bawaan para budak asal Afrika Barat yang juga berbahan baku herbal.

Baca juga: Tak Perlu ke Salon Kecantikan! Hanya dengan Aspirin, Anda Bisa Tampil Cantik dari Ujung Kepala hingga Kaki

Di antara pendatang dari Eropa terdapat imigran asal Spanyol dan Prancis yang membawa sikat rambut karya cipta pada leluhur (500 SM) yang ditemukan dalam lukisan gua di Altamira, Spanyol, dan Perigord, Prancis.

Mendekati akhir abad ke-19, dunia kecantikan berkembang. Arsip media cetak di AS menunjukkan iklan produk-produk kosmetik dan wewangian.

Pada tahun 1899, Helbling dan Pertsch mematenkan aerosol yang dimampatkan, diramu dengan metil dan etil klorida, cikal bakal hair spray.

Pada 1890 Alexandre Codefoy mematenkan hair dryer listrik. Pada 1907 pendiri L'Oreal Eugene Schueller menemukan pewarna sintetis rambut (tahun 1936 ia juga menemukan krim pelindung sinar matahari, melengkapi temuan awal krim sejenis oleh ilmuwan Australia Selatan H.A. Milton Blake pada 1930).

Pada 1949 Hazel Bishop berhasil menemukan lipstik tahan lama, sebuah langkah besar setelah berabad-abad orang hanya mengenal gincu sederhana.

Baca juga: Wanita Ini Ubah Pesawat Antik Menjadi Salon Mewah, Desainnya Bikin Terpana

Jangan dikira kaum kulit hitam AS meluruskan rambut keritingnya belakangan ini saja. Pada 1905, perempuan keturunan Afrika di Chicago, Sarah Breelove, menemukan formula kondisioner untuk melembutkan dan meluruskan rambut keriting.

Sarah, yang kemudian dikenal sebagai Madam C.J. Walker, lantas mengembangkan bisnis kecantikannya hingga dikenal di seantero AS.

Pada 1909 Elizabeth Arden (nama aslinya Florence Nightingale Graham, 31 Desember 1884 - 18 Oktober 1966) membuka salon kecantikan di Fifth Avenue, New York.

Salon yang sekaligus tempat menjajakan produk kosmetiknya itu berkembang pesat. Sementara pesaingnya, Helena Rubinstein, juga berkembang tak kalah cepat.

Ini membuktikan bahwa bisnis kecantikan berpeluang tumbuh menjadi industri raksasa. Di negara kita, pola yang sama juga terjadi pada MarthaTilaar dan Mooryati Sudibyo yang dulunya bermitra.

Baca juga: Ada-Ada Saja, Salon Khusus Hewan Ini Menyediakan Kuku Palsu Untuk Kucing. Apa Kegunaanya, Ya?

Salon masa kini tak lagi hanya tempat orang mempercantik, mempertampan, dan mendandani diri, tetapi juga menjadi bagian dari gaya hidup.

Ada rias pengantin, ada busana, ada spa, dilengkapi dengan senam dan kebugaran, ada suntik-menyuntik dan kupas-mengupas kulit, operasi plastik, dan macam-macam lagi.

Tempat ini juga menjadi ajang kumpul, ajang jualan aneka macam. Mainan anak pun kadang tersedia.

Tak hanya di kota besar, di kawasan terpencil pun salon ada.Tempat ini benar-benar memberi jawaban bagi naluri dasar manusia untuk terlihat lebih cantik, lebih tampan. (SL – Intisari Januari 2008)

Baca juga: Salut! Wanita Ini Investasikan Uang untuk Membuka Salon Bagi Orang Cacat

Artikel Terkait