Find Us On Social Media :

Ingin Ikut Maraton? Ini Tips Latihannya!

By Ade Sulaeman, Minggu, 5 Januari 2014 | 06:00 WIB

Ingin Ikut Maraton? Ini Tips Latihannya!

Intisari-Online.com - Maraton menjadi tren gaya hidup sehat sepanjang 2013. Berbagai perlombaan maraton berlangsung di ibukota juga beberapa kota lainnya.

Hidup sehat dengan berolahraga menjadi pemicunya. Pasalnya, lari menjadi cara termudah dan paling sederhana dalam berolahraga. Namun, apakah semudah itu melakukan lari jarak jauh minimal sepanjang lima kilometer ini?

Jika ingin tubuh sehat sebagai hasil akhirnya, perlu ada kiat dan persiapan/latihan tersendiri dalam melakukan lari jarak jauh. Dengan menjalankan pola latihan tepat, bukan hanya sehat, prestasi pun bisa didapat dari lari jarak jauh ini.

Gatot Sudarsono, pelatih beberapa peserta lari 10K yang didukung salah satu merek susu, serta Ketua Umum Indonesia Muda (klub road run), berbagi kiatnya kepada Kompas Health.

"Tak perlu jadi atlet tapi bisa punya rangking masuk 10 besar dalam lomba maraton misalnya," imbuh mantan atlet nasional ini.

Lantas seperti apa pola latihannya? Berikut penjelasan Gatot sekaligus mengungkap fakta di balik latihan lari yang tepat:

* Latihan rutin 30 menit hingga dua jam

Untuk bisa mendapatkan banyak manfaat lari, cukup latihan rutin 30 menit hingga maksimal dua jam. Namun, latihan ini tak bisa sembarangan, karena harus terprogram jika ingin mendapatkan manfaat maksimal. Menjalani program inilah yang menjadi tantangan sekaligus menuntut komitmen dari pelari.

* Lihat kondisi

Program latihan lari juga bergantung kondisi, kebutuhan, kemampuan, serta tujuan si pelari. Tak ada program yang sifatnya mutlak. Selain itu, program latihan lari juga perlu diperbarui dalam jangka waktu tertentu. Artinya, untuk mendapatkan manfaat maksimal dari lari, Anda tak bisa sekadar lari mengelilingi lapangan misalnya. "Program perlu update supaya ada peningkatan setiap kali latihan," tutur Gatot.

* Lari, bukan jalan cepat

Saat Anda lari, jangan pernah mencampurkan latihan dengan jalan kaki. "Saat lari dengan kecepatan maksimum sama sekali tidak boleh mencampurnya dengan jalan kaki. Boleh lari lebih pelan tapi jangan jalan," saran Gatot.