Find Us On Social Media :

Misteri Pikiran: Benarkah Pikiran Bisa jadi Sumber Kekuatan?

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 10 Februari 2015 | 18:30 WIB

Misteri Pikiran: Benarkah Pikiran Bisa jadi Sumber Kekuatan?

Intisari-Online.com – Dalam salah satu sajian secara langsung di sebuah stasiun televisi swasta, menampilkan sebuah permainan yang mirip permainan sulap. Konon, itu bukan cuma sulap, tetapi kemampuan seseorang yang di negeri Barat dikenal dengan sebutan psikokinesis. Apakah pikiran yang digunakan sebagai sumber kekuatan?

--

Musim panas tahun 1971 Israel heboh dengan munculnya pesulap Uri Geller, karena pemuda jangkung itu menampilkan permainan unik: membengkokkan sendok hanya dengan elusan lembut, mematahkan cincin, menaikkan temperatur termometer, menggerakkan jarum kompas, dan memperbaiki jam rusak. Semuanya dilakukan hanya dengan pandangan mata.

Maka pada 17 Agustus 1971, peneliti Andrija Puharich, terbang dari New York ke Israel untuk menontonnya. la terkesan dengan kemampuan Geller mematahkan cincin tanpa menyentuh. Sebelum menggenggamnya erat-erat, si pemilik diminta menunjukkan cincin itu pada penonton. Geller meletakkan tangan di atas tangan si wanita selama beberapa detik. Ketika tangan wanita itu dibuka, cincin itu patah jadi dua.

Pada pertemuan itu, Geller setuju menjalani pemeriksaan ilmiah. Di penginapan Puharich, Geller meletakkan notes lalu meminta Puharich memikirkan tiga angka. Puharich memilih angka 4,3,2. "Sekarang buka notes itu," ujar Geller. Ternyata, notes itu berisi tulisan angka 4, 3, 2 - yang ditulis sebelum Puharich memikirkannya. Mungkinkah Geller mempengaruhi pikiran Puharich untuk memilih ketiga angka itu?

Di kalangan parapsikolog, kemampuan psikokinesis Uri Geller paling terkenal. Namun Nina Kulagina dari Uni Sovyet sebenarnya tak kalah  mengagumkan. Ia mampu memisahkan kuning telur dari putihnya, kemudian menyatukan kembali keduanya, tanpa sentuhan sedikit pun! Ingo Swan juga tak kalah terkenal karena mampu menaik-turunkan temperatur air dari jarak jauh.

Di Indonesia, permainan itu dilakukan oleh Deddy Corbuzier yang mengaku ahli membaca pikiran. Salah satu permainan yang membuatnya dihujani telepon, serupa dengan yang dilakukan Uri Geller, yaitu membengkokkan benda logam.

Dibantu “makhluk” angkasa luar

Dalam penelitian Andrija Puharich, Uri Geller mendapatkan kemampuan itu sejak usia enam tahun saat ia sadar bisa membaca pikiran ibunya. Malah pada usia masuk sekolah, tanpa sengaja ia menyebabkan ketiga jarum jam tangan pemberian ayah tirinya saling berbelit. Padahal, Geller cuma menatap benda itu. Untung, di usia 13 tahun ia telah dapat mengontrol kemampuan itu. Misalnya, saat menghadapi kesulitan dalam ujian, ia cukup melihat bagian belakang kepala temannya untuk mencontek, karena ia dapat membaca pikiran mereka!

Kejadian aneh muncul saat penelitian 1 Desember 1971. Dalam keadaan terhipnotis - untuk mengetahui penyebab munculnya kemampuan itu - tiba-tiba Uri Geller berbicara dalam bahasa Ibrani, bahasa pertama yang dikenalnya. Ia seolah kembali, ke saat berumur tiga tahun. Di sebuah kebun di Tel Aviv, Geller seolah melihat pesawat berbentuk mangkuk raksasa yang melayang di atasnya dan menyinari sekujur tubuhnya.

Ganjilnya lagi, mendadak terdengar suara aneh dari arah atas ruang laboratorium, bukan dari Geller, "Kami menemukan dan memprogramnya di kebun itu. Ia bertugas memperingatkan manusia yang terancam perang perpecahan." Begitu sadar, Geller tidak ingat apa-apa lagi. Namun, setelah mendengar rekamannya, ia gelisah, lalu serta merta merebut kaset itu. Aneh bin ajaib, kaset itu lenyap!

Timbul prasangka, Geller sebenarnya memanfaatkan suara perut. Karena takut ketahuan, ia menghilangkan barang bukti yang pasti akan diperiksa dengan alat canggih. Terhadap prasangka itu, Andrija Puharich tak setuju. Bukankah suara itu datang dari atas, bukan dari arah Geller? Jadi, mungkinkah Uri didampingi "makhluk" angkasa luar?

Lain lagi pengakuan Nina Kulagina saat pertama kali menyadari kekuatan anehnya. "Saat itu saya di apartemen dalam keadaan sangat marah dan kecewa. Saya berjalan ke arah lemari. Tiba-tiba teko di lemari itu bergerak ke pinggir, jatuh, dan hancur berkeping-keping," tuturnya kepada Sheila Ostrander dan Lynn Schroeder, dua penulis AS. Setelah itu pintu membuka-menutup, lampu mati-hidup, tanpa sebab.

Bagi awam, kejadian itu sering disebut poltergeist (bahasa Jerman yang artinya hantu pembuat gaduh - Red). Poltergeist adalah suasana kacau yang tiba-tiba terjadi akibat beterbangannya peralatan rumah tangga. Selama berabad-abad, orang menganggap ini ulah hantu jahat. Namun, belakangan secara lebih rasional kejadian itu dinilai tak lebih dari hadirnya kekuatan psikokinesis yang tidak disadari.

Perihal Uri Geller, sulit dimengerti mengapa ia mengesankan ingin menampilkan faktor makhluk angkasa luar? Padahal ia pun tercatat pernah terbukti mengalami kejadian poltergeist. Bukankah fenomena ini lebih gampang diterima orang lain ketimbang makhluk angkasa luar?

--

Tulisan ini pernah dimuat di Rubrik Maya Intisari edisi Juni 1999, dengan judul asli Pikiran, Sumber Kekuatan?