Find Us On Social Media :

Nasi Basi Bukan Salah Alatnya

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 2 Februari 2017 | 19:31 WIB

Nasi Basi Bukan Salah Alatnya

Intisari-Online.com - Masak nasi dengan dandang, kuno! Ada cara praktis, cuci beras, masukkan ke peralatan masak nasi elektrik, pencet tombol. Setengah jam kemudian, nasi pun matang. Mau hangat terus, juga bisa. Beberapa orang mengeluhkan memasak nasi dengan peralatan elektrik ini membuat nasi cepat basi. Kenapa ya?

(Keuntungan Memasak dengan Minyak Zaitun)

Kerja bareng

Bagian penting dari sebuah peralatan masak nasi elektrik yang amat menentukan kualitas nasi ada 4, yakni elemen pemanas (heater), pengendali temperatur (termostat), wadah tempat menanak nasi (jar), dan bagian pengeluaran uap (steam outlet).

Heater yang bekerja menghasilkan panas baru bekerja bila ada arus listrik yang mengalirinya. Itu sebabnya, saat menanak nasi kita harus memencet tombol ON. Daya heater tiap peralatan masak nasi elektrik bervariasi, rata-rata antara 50 - 80 watt.

(Pria yang Hobinya Memasak Lebih Seksi?)

Heater  tidak bisa bekerja sendirian melainkan bareng dengan termostat yang bertugas memastikan temperatur nasi berada dalam rentang temperatur 75 -800C. Nasi, tidak terlalu panas juga tidak terlalu dingin. Bila nasi sudah panas, termostat akan memutus aliran listrik ke heater agar pemanasan menjadi OFF. Sebaliknya, bila nasi sudah mulai dingin, bagian ini akan memberi informasi pada heater agar ON kembali.

Nasi yang berada dalam rentang tadi tidak akan cepat basi. Tapi, yang terjadi kadang respon termostat tidak sempurna sehingga temperaturnya turun hingga di bawah minimum. Bila ini terjadi, nasi cenderung berair dan cepat basi.

(Memasak, Resolusi Tahun Baru yang Membuat Kita Lebih Hemat dan Sehat)

Kedua elemen listrik tadi sangat berkaitan dengan tegangan listrik. Di negeri kita, tegangan listrik yang harusnya 220 V sering tidak stabil terutama pada saat beban puncak yang terjadi pada malam hari, atau jika ada masalah gangguan suplai listrik. Tegangannya bisa turun hingga 180 V atau malah kurang dari itu. Akibatnya, heater yang didesain untuk tegangan 220 V tidak mampu menghasilkan panas yang cukup. Kinerja heater dan termostat pun terganggu dan berdampakburuk terhadap kualitas nasi. Nasi berair dan cepat basi.

Jalan keluar terbaik adalah memasak nasi secukupnya setiap pagi agar nasi selalu habis saat makan malam dan peralatan masak nasi yang bisa sekaligus menghangatkan nasi tidak perlu bekerja menghangatkan nasi pada malam ini. Cara lain, bila ada nasi yang berlebih, simpanlah di lemari pendingin untuk kemudian dihangatkan kembali esok paginya.

Bau yang menempel