Intisari-Online.com - Seorang tentara wanita Inggris yang sedang bertugas dilaporkan tidak menyadari dirinya telah hamil sampai dia melahirkan seorang bayi di sebuah rumah sakit lapangan di Afganistan (18 September lalu).
Memang, anak tersebut akhirnya mendapat kehormatan karena menjadi anak pertama yang dilahirkan oleh seorang tentara Inggris di medan perang. Tapi, yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana bisa seorang Ibu, dan rekan-rekannya sesama tentara, tidak menyadari kehamilannya selama sembilan bulan?
Bagi sebagian besar orang, fenomena ini menjadi janggal, tapi lain halnya bagi dokter kandungan. Dalam suatu penelitian yang dilakukan tahun 2001, ditemukan bahwa fenomena yang dikenal sebagai denial of pregnancy (penolakan terhadap kehamilan) ini terjadi sekali dalam 475 kehamilan.
Faktor psikologi kerap menjadi alasan seorang wanita menolak kehamilannya. Meski demikian, menurut Dr. Clara Paik dari University of California Davis, faktor-faktor fisik juga berpengaruh.
“Sebagian besar karena mereka (para wanita tersebut) memiliki siklus mestruasi yang tetap,” ujar Paik. Stres, olah raga yang berat atau hilangnya massa atau lemak tubuh, bisa menjadi penyebab seorang wanita tidak memiliki siklus menstruasi yang teratur.
Mengingat tentara Inggris yang melahirkan di Afganistan tersebut sedang berada dalam situasi perang, maka sangat dimungkinkan dia sedang berada dalam tekanan kerja yang tinggi dan kondisi fisik yang sering terkuras.
Kondisi janin yang kecil serta dengan cairan kandungan yang sedikit juga bisa menjadi faktor seorang wanita tidak menyadari kehamilannya. Maklum, dalam kondisi seperti ini, tanda-tanda fisik kehamilan yang biasanya diketahui karena perut yang membesar tidak akan terlihat. Para wanita yang mengalami obesitas atau merasa dirinya sedang mendekati periode menopause juga bisa tidak menyadari kehamilan yang dialaminya. (LifesLittleMysteries)