Find Us On Social Media :

Kamar Pengantin Penggugah Gairah Seksual

By intisari-online, Rabu, 16 November 2016 | 18:46 WIB

Kamar Pengantin Penggugah Gairah

Intisari-Online.com - Dalam berhubungan seks, berapa pun lama usia perkawinan Anda, diperlukan adanya penambah gairah. Ini bisa diperoleh dari makanan, minuman, ramuan, atau suplemen yang sering dikenal dengan afrodisiak. Tapi untuk menarik gairah yang nyungsep, tak hanya afrodisiak yang piawai. Suasana, sensasi dari wewangian, termasuk cahaya, dan warna ternyata bisa didayagunakan untuk tujuan yang sama. Semuanya ini aman, bebas efek sampingan yang merugikan. Soal berhubungan seks, umumnya pria lebih memandang dari sisi pendekatan fisik. Tak heran, sedikit saja rangsangan visual, seperti melihat potongan baju yang belahan dadanya rendah, hasrat seksual pria relatif lebih mudah bergelora. Sebaliknya, wanita lebih melibatkan perasaan, faktor psikologis, latar belakang intelektual, dan situasi lingkungan yang mendukung. Singkatnya, wanita "greng"-nya lebih lambat ketimbang pria. Tetapi bukan berarti pria dan wanita tidak bisa menikmati hubungan seks secara bersamaan. Supaya bisa menikmati percintaan secara bersamaan hingga klimaks, tingkat libido wanita rupanya lebih menentukan. Artinya, tingkat libido wanita perlu dipacu lebih tinggi, atau setidaknya sama dengan suami. Namun, dalam kenyataannya tak jarang libido wanita jauh lebih rendah dari pria. Tidak jarang suami yang hasrat seksualnya sedang menggebu tak terpenuhi hasratnya karena rendahnya libido istri. Agar derajat libido wanita bisa sama kuat, perlu situasi lingkungan yang mendukung. Salah satu caranya lewat aromaterapi. Dalam aromaterapi dikenal sejumlah minyak atsiri dari bunga atau tanaman yang bersifat afrodisiak, pembangkit hasrat seksual.

Wangi kamar pengantin

Macam-macam wewangian yang mampu meningkatkan gairah ini sebenarnya sudah ada sejak zaman nenek moyang dulu. Salah satu contoh, ya kamar pengantin. Sensasi suasana kamar pengantin ini bisa digali kembali untuk variasi afrodisiak buat pasangan yang sudah menikah lama. Siapa tahu kobar asmara malam pertama bangkit kembali. Sebenarnya, jika tidak mau repot, Anda bisa saja pesan kamar hotel khusus untuk honeymooners. Namun, tak ada salahnya juga mempersiapkan sendiri. Kamar tidur dihias menjadi ranjang pengantin. Ada taburan bunga mawar dan melati. Bunga sedap malam juga ditaruh dalam wadah di atas meja atau sudut-sudut ruangan untuk menciptakan suasana santai. Dupa atau lilin dibakar mengepulkan asap beraroma tertentu untuk menciptakan ketenangan pikiran dan perasaan nyaman. Cari lilin yang tidak berasap, biasanya orang menyebut sebagai tea candle. Memang ribet, namun Anda jadi tahu betapa repotnya dulu "panitia perkawinan" menyiapkan ranjang pengantin buat Anda. Alternatif lain, menggunakan aromaterapi. Persiapannya dengan menggunakan minyak cendana, kenanga, nilam, mawar, melati, dan jeruk. Pemakaiannya bisa dioleskan pada bagian tubuh tertentu, diteteskan pada kertas tisu, dibalurkan di tubuh, dibakar, atau diminum (antara lain: air serai, kapulaga, kayumanis, dan jahe). Minyak yang digunakan bisa dalam bentuk tunggal atau ramuan. Jadi, tidak harus semuanya ada. Pilih wewangian yang sesuai dengan selera Anda berdua. Minyak-minyak ini bisa dibeli di toko essence atau rumah spa modern. Agar efek aromaterapi bekerja secara maksimal, dianjurkan tidak menggunakannya ketika tubuh sedang kotor atau lelah. Oleskan minyak pada tubuh sesudah mandi, sehingga akan meresap dengan baik. Sebelum tidur, saat badan sudah bersih, oleskan minyak atsiri untuk menambah kesegaran tubuh. Intinya, siapa pun akan senang merasakan badan yang segar dan harum. Saat badan harum dan segar, ditambah suasana kamar yang nyaman dan mendukung, rasanya untuk memulai bercinta akan terasa lebih gampang. Jika semua ini bisa dilakukan sendiri untuk kebahagiaan berdua, tidak ada salahnya dicoba. Bagaimana aroma minyak atsiri dapat membangkitkan gairah seksual? Aroma khasnya diterima dan ditafsirkan simpul-simpul saraf pada indera penciuman dalam berbagai tingkat dan kondisi. Kesan bau itu diolah di pusat penciuman, dipilah-pilah jenisnya, lalu dikirim ke tempat-tempat yang spesifik. Rangsangan aroma itu akan dikirim ke pusat pengendali hormon pada hipotalamus di otak.

Melalui mekanisme kompleks yang berlangsung secepat kilat, rangsangan itu akan bergabung dengan sejumlah rangsangan lain - dari pusat emosi, pusat psikis, pusat interpretasi, dan sebagainya - yang datang secara bersamaan. Gabungan semua rangsangan itu akan menghasilkan rangsangan baru berupa perintah agar hormon tertentu diproduksi lebih banyak daripada kondisi normal.  Pertambahan jumlah atau kadar hormon tertentu dalam tubuh akan mempengaruhi intensitas semangat, libido, dan mood. Tentu saja, proses itu saling berkaitan dengan jenis wewangian yang tercium, selera seseorang terhadap wewangian, mood, dan situasi psikologis seseorang saat itu.

Hmm ... ide yang menarik di akhir pekan yang bakal panas!