Mitos Soal Seks Sehat

K. Tatik Wardayati

Penulis

Mitos Soal Seks Sehat

Intisari-Online.com – Seks sehat tidak harus spontan, atau sering.

Pernahkah Anda bertanya-tanya, apakah semua orang memiliki hubungan seks yang sempurna, kecuali Anda dan pasangan? Sebagian dari kita sering mempertanyakan bagaimana kehidupan seks kita. Kenyataannya, Anda berdua tidak perlu mengalami orgasme untuk memiliki seks yang sehat.

Kemungkinan kehidupan seks Anda dalam kondisi yang lebih baik dari yang Anda perkirakan. Memang ada beberapa mitos yang kadang selalu kita pikirkan soal seks sehat ini.

Mitos 1. Anda berdua harus dalam keadaan mood

Salah satu atau kedua pasangan memang membutuhkan 15% dari waktu untuk melakukan hubungan seks. Sejumlah faktor memang dapat mempengaruhi, seperti waktu, suasana hati Anda atau pasangan, foreplay, dan stres. Daripada menunda, berhubungan seks dapat dilakukan, justru untuk melepaskan stres. Cobalah untuk keluar dari zona nyaman dengan posisi baru, lokasi, atau video seksi. Namun, jika salah satu dari Anda dan pasangan, sudah tidak punya mood lagi untuk berhubungan seks, rasanya Anda perlu menghubungi terapis atau dokter untuk menyingkirkan masalah kesehatan yang mendasar.

Mitos 2. Seks terbaik adalah spontan

Kalau hanya mengharapkan seke terjadi begitu saja, bisa menyebabkan hubungan kering. Cobalah untuk membuat jadwal dengan pasangan. Pilihlah waktu yang klop untuk Anda berdua, tanpa lelah atau tanggung jawab masing-masing. Curahkan waktu seutuhnya untuk pasangan pada tanggal yang sudah ditentukan.

Mitos 3. Melakukan hubungan seks tiga kali seminggu

Berhubungan seks secara teratur dapat memelihara hubungan, tapi jangan terlalu terjebak dalam hitungan. Sebagian besar pasangan bahagia tidak berhubungan seks setiap hari, bahkan dua atau tiga kali seminggu. Yang penting adalah Anda berdua puas dengan frekuensi yang ada. Kehidupan seks yang sehat bukan hanya berhubungan seks, tapi keintiman dengan memeluk, memegang tangan, dan spontan memeluk dan mencium, justru yang dapat memelihara hubungan tetap terjaga.

Mitos 4. Seks yang baik adalah panjang dan lambat

Hanya sedikit dari kita yang mampu melakukan seks dengan santai. Bila tidak mungkin, solusinya? Lakukan seks kilat. Anggap saja seperti camilan seks, pastikan untuk meningkatkan energi dan dalam suasana hati yang adem. Keluarlah dari tempat tidur, lakukan aktivitas seksual hanya lima menit yang sempurna di lokasi yang tidak biasa, meski hanya kamar mandi atau sofa.

Mitos 5. Make-up seks tidak sehat

Make-up atau alat bantu seks normal, dan umumnya sehat juga. Tidak hanya membuat seks liar bergairah, tetapi juga dapat mempertahankan keintiman selama masa-masa sulit. Dalam panasnya berhubungan, adrenalin dan dopamin, hormon meningkat, memberikan perasaan senang. Tapi bila terus-terusan ini menjadi pengganti foreplay, rasanya Anda harus membicarakan dengan seorang konselor.

Mitos 6. Selalu pria yang memulai

Penelitian menunjukkan, sebanyak satu dari lima pria memiliki libido rendah. Meskipun demikian secara statistik, kita selalu berpikir bahwa pria adalah orang yang sangat seksual. Obat-obatan tertentu, termasuk pil anti-hipertensi dan anti-depresan, dapat menurunkan gairah seks. Apalagi bagi pria di atas usia 40 tahun, kadar testosteron sudah mengalami penurunan, yang dapat mengakibatkan masalah dengan libido. Jika pasangan Anda memiliki dorongan seks yang rendah, mulailah dengan lembut ketika berdua sedang santai, tidak perlu harus pria yang memulai. Bersama-sama, menyepakati sejumlah berapa kali melakukan seks dalam seminggu atau sebulan. Dan ketika saatnya tiba, wanita harus membantunya dalam urusan suasana hati. (msn healthyliving)