Penulis
Intisari-Online.com – Pertalian persahabatan memberikan seseorang tujuan dalam hidup sekaligus perasaan bahwa dia tak sendiri. “Tidak ada harga yang lebih berharga daripada seorang sahabat yang baik dan setia,” begitu kata bijak Socrates. Kendati manfaat dari persahabatan jelas, sayangnya banyak wanita dan pria zaman sekarang lebih merasa tak punya sahabat dibandingkan dengan orang-orang pada generasi sebelumnya. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa 70% masyarakat menyatakan memiliki banyak kenalan tapi sedikit teman dekat, sehingga menimbulkan kehampaan serius dalam kehidupan mereka. Meski memahami nilai persahabatan, namun mendapatkan sahabat ternyata tidak gampang.
Anda ingin sahabat? Berikut ini ada kiat untuk mendapatkan teman yang baik dan setia.
Persahabatan tidak terjadi begitu saja, tetapi memerlukan usaha, perencanaan, dan pengaturan. Dalam mencari sahabat, ya, harus ada niat dan tekad. Artinya berani memulai dulu. Untuk itu perlu melatih diri dengan melakukan tindakan berikut ini:
Kesetiaan merupakan unsur penting persahabatan. Persahabatan yang baik terjadi kalau satu sama lain saling bertindak sebagai penyangga dan penyokong. Sebagai penyangga, kalau ia meredam pengalaman-pengalaman tak enak. Sebagai penyokong, kalau ia memperbesar kegembiraan. Jangan biarkan konsep kesetiaan Anda tidak seimbang, terbatas hanya untuk menyemangati teman yang sedang dalam kemalangan. Pada saat-saat gembira pun, Anda harus ikut berbagi rasa dengannya.
Bagaikan matahari yang mencairkan es, berbaik hati sepanjang hari mampu melenyapkan pengalang dan rintangan antarsesama. Orang yang baik tidak pernah kekurangan sahabat.
“Dalam dua bulan Anda dapat menjalin lebih banyak teman dengan lebih memperhatikan orang lain daripada dalam dua tahun Anda mendapatkan orang yang memperhatikan Anda,” tulis pengarang Dale Carnegie. Setiap orang yang Anda temui, berilah perhatian khusus, sehingga ia pun merasakan,’Saya penting’.
Ada pelbagai jenis orang yang berhasil menjalin persahabatan, muda atau tua, lelaki atau perempuan, profesional atau buruh kasar. Tapi mereka semua mempunyai satu persamaan, yakni kemampuan untuk saling terbuka dan transparan. Di antara mereka saling tahu kapan merasa bahagia, sakit, kecewa, tertekan, atau gembira.
Orang yang mempunyai ikatan persahabatan yang kuat berusaha saling terbuka. Tak menutup-nutupi asal-usul mereka, keadaan mereka saat ini, ataupun mimpi-mimpi mereka di masa depan. Orang tertarik pada mereka yang menerapkan seni penyingkapan diri.
Pujian bagaikan cahaya matahari yang menghangatkan jiwa manusia. Kita tidak dapat berbunga dan bertumbuh tanpanya. Sementara itu kita umumnya hanya siap memberi kecaman pada orang lain, tapi enggan memberikan pujian yang menghangatkan.
Latih diri Anda untuk melihat hal yang baik-baik dalam diri sahabat. Kenali bakat, kecakapan, dan pujilah mereka. Pujian tak hanya mempererat ikatan dua orang, tetapi juga dapat mengubah kehidupan.
Minta maaf merupakan sarana untuk saling mencintai. Begitu sadar telah berbuat kesalahan dan melukai perasaan teman, cepat-cepatlah minta maaf. Lakukan apa pun sebagai silih untuk “dosa” Anda itu. Ungkapan penyesalan sambil meyakinkan teman itu betapa Anda menghargai persahabatan kalian. Kalau teman masih diliputi perasaan kesal, kerahkan upaya ganda untuk menembusnya.
Saat teman berbuat kesalahan, Anda memaafkan dengan kebesaran hati. Memberikan maaf tidak hanya menjaga persahabatan, tetapi juga mengakhiri berbagai “ganjalan” yang masih melekat akibat kesalahan si teman itu. Untuk dapat memaafkan, baik juga mengingatkan diri kita bahwa seorang teman adalah manusia juga, yang bisa berbuat kesalahan. Awas hati-hati, menolak memberi maaf, berbahaya!