Sebuah kisah menarik yang bisa jadi contoh ada pada cerita diri Anna Newell Jones. Tahun lalu Anna memiliki hutang sebesar AS$23,600 (sekitar Rp220 juta), dan ia membuat resolusi, membayar lunas semua hutang-hutangnya itu. Sebagai bagian dari usaha menggapai resolusi tersebut, Anna membuat sebuah blog bernama “And Then We Saved”, yang bercerita tentang usahanya untuk berubah dari seorang penggila belanja menjadi seorang yang bisa membelanjakan uang secara bijak. Dalam waktu kurang dari setengah tahun, hutangnya lunas.
“Berbagi resolusi atau gol, adalah cara yang baik agar kita tetap pada jalur pencapaian tujuan,” ungkap Rivka Friedman, penulis blog Not Derby Pie, yang juga menggunakan strategi serupa. Tiap minggu, Rivka membuat gol kecil di blognya, seperti “membuat kimchi” atau “memotong ikan dengan benar”.
Faktanya, membuat sebuah gol akan meningkatkan kesempatan Anda untuk menggapainya; Dan itu signifikan. Tapi pada kenyataannya, dalam hitungan minggu atau bulan, beberapa orang mulai meninggalkan resolusinya saat terbentur dengan berbagai kendala.
Seringkali, mereka yang gagal menggapai resolusi atau berhenti berusaha menyalahkan diri mereka sendiri. Survey menyatakan, mereka yang gagal kerap mempertanyakan determinasi mereka sendiri. “Kalau saja aku memiliki kemauan yang lebih, pasti aku berhasil.” Begitu kira-kira.
Anehnya, penelitian dari Stanford University menunjukkan, mereka yang bisa menggapai gol atau resolusi tahunannya, cenderung percaya bahwa mereka memiliki akan kekuatan keinginan yang cukup kuat. Jadi intinya, percaya pada kekuatan keinginan diri sendiri dapat membuat Anda menjadi lebih sukses.
Jadi, tak perlu takut membuat resolusi 2013 lagi 'kan? (Forbes)