Intisari-Online.com – Sering kali Anda sebagai pasien merasa tidak mendapatkan informasi yang jelas atau hanya sepotong-sepotong dari dokter yang Anda kunjungi. Akibatnya, Anda sulit untuk mempercayai, apakah diagnosis dokter sudah tepat. Pun, apakah pengobatan yang diberikan sudah benar-benar sesuai dengan kondisi penyakit Anda? Nah, kalau kejadiannya seperti ini, yang perlu diusahakan adalah menjaga komunikasi yang efektif antara pasien dengan dokter.
Ada beberapa tips untuk berkomunikasi secara efektif kepada dokter pertama, sebelum Anda memutuskan bertanya, bahkan berpindah ke “lain hati”.
- Lakukan persiapan sebelum kunjungan. Bisa dimulai dengan menyiapkan jawaban atas pertanyaan standar, seperti gejala-gejala penyakit, faktor yang diduga memicu timbulnya gejala, riwayat penyakit selama ini, obat-obatan yang pernah dan sedang dikonsumsi beserta efek sampingnya. Jangan lupa membawa semua hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan sebelumnya. Anda bisa menyiapkan daftar pertanyaan yang ingin Anda tanyakan. Bila perlu, buatlah catatan.
- Cari informasi tambahan dari sumber-sumber tepercaya. Materi-materi informasi itu bisa Anda dapatkan di koran, majalah, radio, televisi, atau internet . Hal ini untuk memberi Anda dasar pengetahuan tentang penyakit yang sedang diderita. Jangan lupa diskusikan hal-hal yang sudah didapatkan itu dengan dokter, untuk menghindari salah intepretasi.
- Ceritakan hal-hal yang signifikan secara jujur. Karena waktu yang terbatas, tidak mungkin seorang dokter dapat mengajukan pertanyaan pada semua aspek kehidupan Anda. Anda diharapkan untuk secara jujur mengemukakan hal-hal yang dirasakan penting untuk diketahui dokter, terutama kebiasaan hidup seperti merokok, pola makan, dan pola olahraga.
Dengan demikian, Anda mendapatkan keterangan yang Anda butuhkan dan memuaskan Anda. (Intisari)