Intisari-Online.com – Kita sering mengatakan kata “stres” berulang-ulang. Sebenarnya apa sih arti dari kondisi ini? Sebenarnya banyak orang yang salah kaprah tentang penyebab, gejala dan bagaimana mengatasi stres. Mari, kita mengenal apa itu stres termasuk mitos seputar stres, yang dilansir dari Huffington Post berikut ini.
- Stres adalah motivator. Banyak orang berpikir stres itu indikasi yang baik. Karena stres, mereka dapat termotivasi untuk mencapai tujuan mereka. Apakah ini benar? Ternyata tidak. Motivasi terbesar adalah jika seseorang membuat target atau tujuan. Stres hanya penurunan emosi negatif ketika kita berusaha untuk mencapai tujuan.
- Atasi stres dengan minum alkohol. Anda mungkin harus berpikir dua kali jika ingin menghilangkan stres dengan minum minuman beralkohol. Karena alkohol justru memicu produksi hormon kortisol yang menyebabkan stres, demikian menurut sebuah penelitian pada tahun 2006. Daripada minum alkohol, lebih baik menikmati minuman seperti teh herbal yang menenangkan.
- Tidak ada gejala, stres tidak berdampak negatif. Biasanya, stres ditandai dengan gejala berat badan atau insomnia. Namun, jika gejala tidak muncul, bukan berarti stres tidak berbahaya. Stres tanpa gejala malahan lebih berbahaya. Karena seseorang yang menderita stres tanpa gejala biasanya langsung menderita penyakit jantung atau stroke tanpa peringatan.
- Stres menyebabkan sakit perut. Berlawanan dengan kepercayaan umumnya, sakit perut belum tentu disebabkan oleh stres. Meskipun stres meningkatkan keasaman lambung, tapi masalah pencernaan tidak disebabkan oleh beban pikiran seseorang.
- Stres tidak bisa dihindari. Setiap orang memiliki stres, itu benar. Tapi jangan percaya mitos bahwa stres tidak dapat dihindari. Praktik menenangkan emosi adalah salah satu cara untuk menghindari stres. Selain itu, memahami persis apa yang biasanya menyebabkan stres. Jangan mendekati hal-hal yang menyebabkan stres sehingga stres dapat dihindari.