Bagaimana Lady Diana Menghadapi Kematian? Inilah Cerita Dokter yang Menangani Sang Putri di Momen-momen Terakhir Kehidupannya

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Intisari-Online.com – Kematian sang Prince of Wales begitu menghebohkan pada tahun 1997, bukan hanya karena dia seorang putri kerajaan besar dunia, melainkan juga karena penyebabnya.

Putri Diana kala itu mengalami kecelakaan mobil yang merenggut nyawanya.

Seorang dokter telah menggambarkan rentetan momen-momen terakhir saat Diana mengalami kecelakaan hingga dirinya meregang nyawa di rumah sakit.

Momen ketika para petugas medis menyadari mereka telah kehilangan pertempuran untuk menyelamatkan Diana.

BACA JUGA:Kelahiran Pangeran Harry Memicu Konflik antara Putri Diana dan Pangeran Charles, Ternyata Alasannya Sepele

Staf di Rumah Sakit Pitie-Salpetriere, Paris, melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan nyawa sang putri.

Terus-menerus melakukan pijat jantung, para ahli bedah mencoba memperbaiki pembuluh darah Diana yang pecah yang menyebabkan pendarahan internal besar-besaran.

Tetapi, kejutan listrik yang berulang kali dilakukan tetap saja gagal untuk mempertahankan nyawa sang putri.

Ahli anestesi, Daniel Eyraud, menyampaikan sebuah pernyataan yang dibacakan di Royal Courts of Justice di London.

"Kami memutuskan dengan persetujuan umum untuk menghentikan pijatan jantung karena benar-benar tidak mungkin untuk memulihkan aktivitas jantungnya," katanya.

“Sejak saat itu, putri dinyatakan meninggal. Saya pribadi percaya kami melakukan segala cara untuk menyelamatkannya dengan cara yang tepat," tambahnya.

Diana mengalami gejolak jantung sekitar pukul 02.10 dini hari dan akhirnya dinyatakan meninggal pada pukul 4 pagi.

Luka dalam yang parah dialaminya ketika mobil yang dia tumpangi jatuh di underpass Alma sekitar pukul 12.25 pagi pada tanggal 31 Agustus 1997.

Jantungnya berhenti untuk pertama kalinya ketika dia dievakuasi dari bangkai Mercedes oleh staf layanan darurat sekitar pukul 1 pagi.

BACA JUGA:4 Teori 'Konspirasi Gila' yang Berhembus dari Kerajaan Inggris, Termasuk Tentang Kematian Lady Diana

Pijat jantung segera dilakukan waktu itu, dapat membuat jantungnya berdetak kembali.

Tetapi ketika dia dibawa ke rumah sakit dengan ambulans, kondisinya memburuk lagi dan kendaraan harus dihentikan untuk memungkinkan seorang dokter memberikan pertolongan padanya.

Pada saat dia tiba di rumah sakit, staf telah siap siaga, siap untuk "skenario terburuk", kata ahli anestesi.

Diana sudah tidak sadarkan diri dan, meskipun jantungnya masih berdetak, dia membutuhkan bantuan untuk bernapas segera.

"Pada saat kedatangannya, putri segera di 'diintubasi-berventilasi' yang berarti pernapasannya dibantu oleh sebuah alat," kata Dr Eyraud.

"Dia tidak sadar, tapi bantuan pernapasan membuat jantungnya masih berdetak meskipun dia shock." tambahnya.

Supir ambulans yang membawa Diana, Michel Massebeuf, mengatakan dalam sebuah pernyataan, dirinya didorong untuk memelankan kendaraannya menuju rumah sakit oleh seorang dokter dalam ambulans.

Sementara itu. para ahli teori konspirasi menyatakan, perjalanan Diana ke Rumah Sakit sengaja diperlambat sebagai bagian dari rencana jahat untuk membunuhnya.

Tetapi, supir ambulan itu mengatakan, mengemudikan ambulans perlahan adalah aturan, satu-satunya tujuan adalah untuk menyelamatkan korban.

Waktu itu ketika jarak tidak jauh dari rumah sakit, dokter meminta Massebeuf untuk menghentikan mobilnya.

Ini sebagai tindakan darurat setelah tekanan darah Diana turun.

BACA JUGA:Romantis! Ada 'Pesan Cinta' Khusus Bagi Pangeran Charles Pada Sepatu Pernikahan Lady Diana

Artikel Terkait