Nasib Atlet Ludge Ini Berakhir Tragis: Kecepatan yang Dia Tempuh mencapai 144 Km/Jam Saat Insiden Maut Itu Terjadi

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Intisari-Online.com - Luge adalah kereta salju untuk satu atau dua orang yang dinaiki dengan posisi telentang, kedua belah kaki berada di depan.Nodar Kumaritashvili (25 November 1988-12 Februari 2010) adalah seorang Georgia seorang Luger yang mengalami kecelakaan fatal selama pelatihan run untuk 2010 Olimpiade Musim Dingin persaingan di Whistler, British Columbia, Kanada, pada hari upacara pembukaan.

Dia menjadi atlet keempat yang mati selama persiapan untuk Olimpiade Musim Dingin.Kumaritashvili, yang pertama kali mulai berpartisipasi dalam luge ketika dia berusia 13 tahun, berasal dari keluarga yang berpengalaman: kakeknya telah memperkenalkan olahraga ini ke republik Soviet, Georgia.

Baca juga:

Kisah Tragis Anna Goldi, 'Penyihir' Wanita Terakhir yang Dieksekusi di Eropa

Ayah dan pamannya berkompetisi ketika mereka masih muda, dengan paman yang melayani sebagai kepala Federasi Luge Georgia.

Kumaritashvili sendiri mulai berkompetisi di Piala Dunia Luge 2008–2009.

Dia juga pernah menjadi mahasiswa di Universitas Teknik Georgia, di mana ia memperoleh gelar ekonomi pada tahun 2009.

Luge memang cabang olahraga yang menakutkan.

Baca juga:

Pamela Safitri Nangis Dilecehkan Oknum Pejabat Daerah, ini yang Seharusnya Dia Lakukan!

Tidak peduli seberapa berani Anda, ide meluncur di trek itu hingga 112+ km/jam tersebut tidak bisa kita prediksi.

Kecelakaan yang serius memang terjadi padanya.

Pemain berusia 21 tahun itu mendekati akhir trek di 4.500 kaki, menurut CNN, ketika ia diluncurkan dari kereta luncur dengan tiang baja.

Sesulit yang dibayangkan, dia meluncur dengan kecepatan 141 km/jam ketika dia jatuh.

Baca juga:

Ini Strategi Nokia Melawan Ponsel China di Indonesia, Akankah Kembali 'Meraja'?

Paramedis berada di sisinya segera, tetapi dia meninggal di rumah sakit tidak lama setelah insiden nahas itu.Trek di Whistler dikenal sebagai salah satu luge tercepat dan berbahaya. (Intisari-Online.com/Adrie P. Saputra)