Intisari-online.com - Beberapa hari lalu ramai kabar ponsel Nokia dengan seri X6 ludes dijual hanya dalam waktu 10 detik, angkanyapun tak main-main 700 ribu unit terjual waktu itu.
Lalu akankah Nokia kembali menjadi raja ponsel seperti masa lalunya, mengingat jumlah produsen China yang semakin marak dengan kualitasnya yang juga sama-sama oke.
Tidak bisa dipungkiri lagi, pasar ponsel di Indonesia menjadi sasaran empuk bagi vendor asal China.
Merek-merek seperti Xiaomi, Oppo, atau Vivo menjadi primadona.
Baca Juga : Tanpa Kode Rahasia, Begini Cara Masuk Menu Rahasia Smartphone Xiaomi untuk Mengecek Kondisi Smartphone-mu
Baca Juga : 700 Ribu Unit Ludes Dalam 10 Detik, Rupanya Ini Kelebihan Nokia X6, Harganya 'Jomplang' Sama Performanya
Selain mengusung spesifikasi tinggi, harga yang ditawarkan pun kerap lebih murah.
Tentu saja ini menjadi tekanan tersendiri untuk vendor non-China, salah satunya adalah Nokia yang masih beroperasi di pasar Indonesia di bawah naungan HMD Global.
Melihat tekanan ini, Nokia memiliki strategi tersendiri.
Vendor ponsel asal Finlandia ini ingin mengedukasi pengguna bahwa membeli sebuah ponsel bukanlah sekadar spesifikasi, tetapi juga soal pengalaman pengguna.
"Harus dicoba dulu. Dengar harga sekarang misalnya Nokia 2 sekitar Rp 1 juta, dengan RAM segitu, baterai sebesar itu, dan build quality seperti itu pasti ada bedanya saat digunakan," ungkap Miranda Waroka, Heas of Marketing HMD Global dalam acara media gathering, Kamis (24/5/2018).
Baca Juga : Jangan Dibuang, Silica Gel Punya Segudang Manfaat yang Bisa Diketahui Lewat Warnanya
Ia melanjutkan, memang upaya ini tidak akan mudah. Mengedukasi masyarakat bahwa membeli ponsel bukan sekadar spesifikasi tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR