Find Us On Social Media :

Fotografer Ini Mengaku Dikriminalisasi Pemerintah AS karena Tahu yang ‘Sebenarnya’ Terjadi tentang Peristiwa 11 September

By Moh. Habib Asyhad, Jumat, 25 Mei 2018 | 16:30 WIB

Intisari-Online.com - Ketika memutuskan melarikan diri dar Amerika Serikat, Kurt Sonnenfeld yakin pemerintah AS ingin membuat tetap diam tentang apa yang ia lihat pada peristiwa 11 September 2001.

Beberapa jam setelah pesawat terbang menabrak Menara Kembar World Trade Center pada 11 September 2001, Sonnenfeld diberi akses tidak terbatas ke titik nol.

Sonnenfeld bekerja untuk Federal EmergencyManagement Agency, sebuah organisasi yang terikat dengan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS dan bertanggung jawab untuk mengoordinasikan respon pertama terhadap bencana.

Berbekal kamera, laki-laki yang saat itu berusia 39 tahun itu diminta untuk merekam semua yang dilihatnya. Bukti yang didokumentasikannnya seharusnyamenjadi bagian dari laporan tentang apa yang terjadi, tapi ia tidak pernah menyerahkan rekaman itu.

Baca juga: Teori Konspirasi: 23 April, Bumi akan Kiamat karena Bertabrakan dengan Planet Nibiru!

Sejak itu, hidupnya mulai kacau balau, dan puncaknya terjadi ketika istrinya meninggal dunia.

Si istri ditemukan tewas di sofa di rumah mereka di Denver dengan luka tembak di bagian belakang kepala.

Meski ditemukan catatan bunuh diri di kamar tidur pasangan itu, Sonnenfeld  tetap tidak percaya jika istrinya itu menembak dirinya sendiri.

Yang lebih parah lagi, Sonnenfeld dituduh menjadi aktor di balik kematian istrinya sendiri. Karena itulah Sonnenfeld akhirnya melarikan diri ke Argentina.

Lepas dari itu, Sonnenfeld juga punya kesimpulan baru, bahwa AS sebenarnya ingin membungkamnya atas apa yang ia lihat di reruntuhan WTC 6.

Di sana ia menemukan bukti yang ia yakini bahwa pemerintahan George W. Bush sebagai pemain utama dalam serangan paling mematikan di AS itu.

Apa yang sebenarnya ia lihat?

Sonnenfeld merekam apa saja yang ia lihat di reruntuhan gedung pencakar langit itu. tapi hingga kini, rekaman itu tidak pernah ia serahkan.