Intisari-Online.com – Sebuah laporan mengejutkan dirilis oleh World Animal Protection dalam website resmi mereka, worldanimalprotection.org, pada Selasa (22/05/2018).
Menurut organisasi perlindungan hewan tersebut, seekor lumba-lumba telah mengalami trauma.
Sebab lumba-lumba secara rutin "direnggut dari alam liar" dan diangkut ke tempat-tempat hiburan untuk tampil bagi pengunjung.
Untuk mencegah para lumba-lumba melukai para pengunjung dan turis ketika mereka akan “mencium” para turis, gigi mereka dicabut.
Alhasil sikap ini meninggalkan pengalaman traumatis yang dapat dimiliki sang lumba-lumba seumur hidupnya.
Baca juga: Viral Donat Indomie Goreng di Autralia: Rupanya Kreasi Indomie Bermacam-macam, Termasuk Es Krim
Laporan itu menyatakan: “Hanya beberapa ekor lumba-lumba betina dan jantang yang lebih muda masih memiliki gigi. Sementara yang lainnya sama sekali tidak memilikinya.”
“Ketika ditanya dengan pelatih yang menjalankan pertunjukan, diklaim bahwa lumba-lumba tidak tumbuh gigi karena mereka dibesarkan di kolam renang.”
“Tapi itu tidak mungkin dan alasan yang jauh lebih mungkin adalah menghilangkan semua gigi tersebut untuk mencegah para lumba-lumba menggigit pelatih dan turis."
Tidak hanya lumba-lumba, laporan dari The Wildlife Abusement Parks merinci hasil investigasi ke 26 tempat wisata satwa liar Indonesia di Bali, Lombok, dan Gili Trawangan yang menampung 1.500 hewan liar, termasuk gajah, lumba-lumba, dan orangutan.
Seperti inilah hasil laporan tersebut seperti dilansir thesun.co.uk.
1. Semua lumba-lumba disimpan dalam kondisi yang sangat tidak memadai.
Satu kolam kecil, sekitar tiga meter, namun menampung empat lumba-lumba hidung botol.
Ada dugaan kolam tersebut mengandung klorin. Padahal klorin dapat menyebabkan kebutaan bagi mamalia laut.
Ada beberapa lumba-lumba di satu tempat telah kehilangan beberapa gigi mereka atau hilang seluruhnya.