Tak Pernah Ada Pertumpahan Darah Karena Senjata Api di Jepang, Ini Rahasia Mereka Jadi Negara Paling Aman

Mentari DP

Penulis

Di Jepang, sangat sedikit laporan tentang kekerasan dengan senjata api. Ini karena negara tersebut memiliki cara apik yang dapat ditiru negara lain.

Intisari-Online.com - Kasus penembakan massal terjadi di beberapa negara.

Yang terbaru terjadi tragedi penembakan di sebuah SMA di Florida Februari 2018 lalu dan menyebabkan 17 siswa tewas.

Namun, kasus penembakan hingga menjatuhkan banyak korban belum pernah dilaporkan di negara ini, Jepang.

Meskipun ada insiden pembunuhan dengan kekerasan dan kejahatan lainnya, cukup jelas di Jepang tidak ada kejahatan yang berkaitan dengan senjata api.

Bagaimana bisa di Jepang tidak ada kekerasan dengan senjata api?

Jawabanya sangat sederhana.

BACA JUGA:Pilot Memang Masih Membutuhkan ‘Berita Buruk’ dari Luar tapi Suka Dilanggar Padahal Bisa Berakibat Fatal

Jepang menerapkan undang-undang kontrol senjata yang sangat ketat

Selama bertahun-tahun, Jepang tetap menjadi salah satu negara paling aman di dunia perihal kekerasan senjata.

Ini berkat undang-undang ketat yang diterapkan di sana.

Faktanya, memiliki, membawa, menjual, atau membeli senjata api sangat sulit di negara ini menurut laporan japantimes.co.jp.

Shigeo Sugawa, seorang penasehat di Museum Teknik Pasukan Bela Diri Angkatan Darat Jepang, menjelaskan, hukum di Jepang adalah satu-satunya yang paling ketat di sunia.

Tidak cukup akan itu, undang-undang juga sering direvisi seperlunya.

Biasanya setelah mempelajari laporan insiden terkait senjata yang baru terjadi atau ketika ada ketegangan meningkat di antara gengster.

BACA JUGA:Dulu Gagah dan Tampan, Lihat Penampakan Jet Li Sekarang Setelah Mengidap Penyakit Mematikan

Negara lain bisa belajar dari Jepang

MenurutJapan Times, peraturan pengendalian senjata Jepang dapat ditelusuri kembali pada Pendudukan Sekutu tahun 1940-an.

Ketika itu, pemerintah Jepang diperintahkan untuk mengumpulkan dan menyerahkan semua senjata dan pedang yang dimiliki atau disimpan oleh anggota masyarakat umum.

Pada tahun 1946, pemerintah menerapkan peraturan yang melarang warga untuk memiliki senjata, baik itu senapan atau pedang.

Peraturan yang sama diperbaharui pada tahun 1950, kemudian diganti dengan Firearm dan Sword Control Law yang ketat pada tahun 1958.

Revisi berhasil dilakukan dan membuatnya semakin ketat.

Mendapatkan senjata api sangat sulit di Jepang

Saat ini, hanya pemburu berlinsensi yang diizinkan untuk membeli senapan.

Lisensi mencakup persyaratan pemeriksaan latar belakang yang mendalam, tes mental, dan tes narkoba.

Lisensi berburu pun harus diperbaharui setiap tiga tahun.

"Untuk mendapatkan lisensi harus melalui proses penyaringan yang sangat ketat. Bahkan seorang polisi saja harus diperiksa dari pendapatnya keluarga dan tetangganya," kata Sugawa.

"Itu berarrti, warga Jepang pada dasarnya tidak memiliki hak untuk memiliki senjata," pungkasnya.

BACA JUGA:Aneh, Miliader Ini Lebih Memilih Dipenjara Daripada Memberi Uang Perceraian Pada Mantan Istrinya

Artikel Terkait