“Apa kau pernah merasa hidup ini tak adil, Jo? Misalnya soal pakaian? ” Bambang bertanya lagi.
Tarjo diam sejenak. “Ya, dulu. Kenapa mereka tak menjual juga celana dengan satu kaki? Apa mereka pikir dunia hanya dipenuhi orang-orang berkaki dua? Tapi, siapa pula aku yang memaksa pemilik pabrik tekstil membuat celana berkaki satu? Kupikir ada hal-hal yang tak bisa kita paksakan berubah.
“Sebaliknya, ada pula hal-hal yang bisa diubah, yaitu kita. Daripada merutuki panas terik, bukankah berteduh atau mengembangkan payung diatas kepala itu lebih baik?”
(Sumber: secarikasa.blogspot.com)