Find Us On Social Media :

Lebih Baik Berusaha Daripada Tidak Sama Sekali

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 30 Januari 2013 | 18:05 WIB

Lebih Baik Berusaha Daripada Tidak Sama Sekali

Dokter menjawab, “Baiklah bila itu sudah keputusan keluarga, pihak rumah sakit akan meminta tanda tangan persetujuan dari keluarga untuk keperluan operasi. Dua hari kemudian kami akan mempersiapkan untuk operasi Ibu.”

Kami menyampaikan kepada Ibu bahwa akan dilakukan operasi karena ada benjolan di perut Ibu agar kembali sehat dan dapat berjalan lagi. Kami tidak memberitahukan risiko yang akan dihadapi Ibu supaya beliau tidak kepikiran. Ibu menyanggupi dan dengan lapang hati menerima keputusan anak-anaknya.

Sayangnya, operasi harus diundur karena tekanan darah Ibu tiba-tiba meroket. Rupanya beliau menghitung menit-menit operasi yang seharusnya berlangsung, dan inilah yang menyebabkan tekanan darah beliau meninggi. Kami kembali harus bersabar dan kembali menyediakan total empat kantung darah untuk berjaga-jaga bila harus dilakukan transfusi.

Keesokan paginya, operasi pun dilaksanakan. Hanya saya dan suami yang menunggu di ruang tunggu keluarga. Keluarga besar yang lain rupanya masih belum siap bila harus mendengar kabar buruk. Hanya berdoa yang bisa kami lakukan saat itu. Kami pasrah dan berharap Tuhan berkenan memberikan mukjizatnya.

Dua jam berikutnya. Suara pengumuman terdengar jelas memanggil keluarga Ibu. Kami berdua menemui dokter yang tanpa ekspresi menyatakan bahwa operasi sudah selesai, benjolannya ternyata berisi nanah. Lalu, bagaimana keadaan Ibu? Sambil tersenyum dan menjabat tangan kami Dokter mengatakan, “Ibu baik, sehat”.

Puji Tuhan. Kepasrahan dan usaha kami tidak sia-sia, Tuhan berkenan memberikan mukjizatnya. (*)