Find Us On Social Media :

Begini Cara ISIS Kumpulkan Uang Hingga Jadi Organisasi Teroris Terkaya

By Afif Khoirul M, Kamis, 17 Mei 2018 | 13:00 WIB

Baca Juga : (Foto) Usai Menyantap Induknya, Singa Ini Lakukan Hal Tak Terduga pada Seekor Bayi Kera

ISIS mengendalikan 10 ladang minyak melalui Irak dan Suriah. Kedua wilayah ini dijuluki oleh kelompok militan ini 'Black Gold.' 

Minyak tentu diperlukan oleh warga sipil yang tinggal di wilayah ISIS, dan juga bahan bakar mesin perang. 

Kelompok ini menjual sekitar 34.000 hingga 40.000 barel minyak mentah setiap hari kepada para pedagang independen, dan masuk ke pasar gelap yang memberi mereka lebih dari 1,5juta per hari (Sekitar Rp Rp 2 Milliar).

Organisasi ini juga bertindak seperti mafia yang mengumpulkan pajak dari berbagai barang komersial seperti truk dan menara pemancar, menurut Ahram.

Bahkan mereka memiliki otoritas pajaknya pada beberapa toko dan setiap tokonya  membayar 20 Dollar AS sekitar Rp 200 Ribu untuk utilitas dan keamanan.

Ketika militan ISIS terus menguasai bagian-bagian di Suriah dan Irak, daerah-daerah yang kaya akan sejarah ini telah memacu pasar gelap untuk pedagangan artefak kuno, 

Hal inilah yang dilaporkan telah dimanfaatkan oleh ISIS. Seorang pejabat intelijen senior bahwa ISIS telah menggunakan barang antik yang dijarah sebagai sumber pendapatan ketika anggotanya mulai bergerak ke Suriah timur pada akhir 2012, namun tak disebutkan berapa angka penjualan tersebut.

Namun, dari praktik-praktik tersebut ISIS telah mendatangkan 12 Dollar As per bulan (Sekitar Rp 168 Milliar) dan 1-3 Juta Dollar As per hari (Sekitar Rp 14-42 Millar). (Afif Khoirul M)