Bukan Mematikan, Jihad Itu Seharusnya Justru Menghidupkan Manusia

Ade Sulaeman

Penulis

'Jihad itu menghidupkan rasa optimisme di masyarakat. Jihad bukan menciptakan kengerian, ketakutan atau kecemasan.'

Intisari-Online.com -Jihad menjadi topik ceramah pengantar salat tarawih pertama di bulan suci ramadan di Masjid Istiqlal Jakarta, Rabu (16/5/2018).

Ceramah yang dibawakan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengajak umat Islam melaksanakan jihad yang sesungguhnya.

"Jihad itu sesungguhnya bukan untuk mematikan orang, tapi jihad untuk menghidupkan orang," ujar Nasarudin, usai melaksanakan ibadah salat tarawih di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu malam.

"Menghidupkan jiwa-jiwa yang kering, menghidupkan perekonomian umat yang lemah, menghidupkan fakir miskin menjadi bersemangat hidup," lanjut dia.

Baca juga:Kisah Souhayla, Wanita Muda yang Menjadi Budak Seks ISIS Selama 3 Tahun dan Diperkosa oleh 7 Pria Secara Brutal

"Jihad itu menghidupkan rasa optimisme di masyarakat. Jihad bukan menciptakan kengerian, ketakutan atau kecemasan."

Bulan Ramadhan ini adalah momentum yang tepat untuk umat Islam melaksanakan jihad yang sesungguhnya.

"Semoga bulan Ramadhan ini membangkitkan semangat jihad kita semua," ujar Nasaruddin.

Baca juga:Inilah Pemimpin ISIS yang Dianggap Paling Brutal, Pernah Bakar Tawanan Hidup-hidup Dalam Sangkar

Jari juga berpuasa

Dalam ceramah, Nasarudin sekaligus menyinggung kebiasaan umat Islam menggunakan media sosial.

Ramadhan harus dijadikan momentum umat Islam untuk memperbaiki perilaku termasuk di media sosial. Hentikan penyebaran fitnah, hentikan penyebaran kabar bohong dan hentikan penyebaran hinaan di media sosial.

"Saya ingin mengingatkan, hati-hati kemuliaan ramadan jangan ditukar dengan kepentingan sesaar. Hati-hati memberikan statemen, hati-hati menggunakan jari kita ini untuk meng-enter Whatsapp. Jari jemari harus juga berpuasa," ujar Nasaruddin.

"Saya mengajak untuk meninggalkan benda kecil itu untuk membaca Alquran," lanjut dia.

Ceramah yang dilaksanakan sebelum ibadah salat tarawih itu dihadiri ribuan umat Islam. Termasuk Presiden Joko Widodo beserta sejumlah menteri di Kabinet Kerja. Antara lain, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko.

Setelah ceramah, jamaah kemudian melaksanakan ibadah salat tarawih. Bertindak selaku imam dalam salat tarawih perdana ini, yakni Muhasyim Abdul Majid. (Fabian Januarius Kuwado)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jihad yang Menghidupkan Manusia...".

Baca juga:Bak Ninja, Pria ini Diam-diam Tinggal di Rumah Seorang Wanita Selama Setengah Tahun Tanpa Ketahuan

Artikel Terkait