Kisah Mereka yang Bersikap Dermawan Justru pada Orang yang Mampu

Ade Sulaeman

Penulis

Banyak dari kita, entah sadar atau tidak menunjukkan sikap dermawan pada mereka yang berpunya namun pelit pada mereka yang membutuhkan bantuan.

Intisari-Online.com - Lihat sekeliling, banyak dari kita atau bahkan kita sendiri yang menunjukkan kekuasaan atas mereka yang miskin tetapi murah hati pada mereka yang tidak membutuhkan bantuan.

Mau tidak mau, kejadian-kejadian terebut menjadi realitas yang sering kita temui.

Ini adalah kisah seorang wanita yang membeli telur pada penjual telur tua.

Banyak dari kita yang tidak sadar telah melakukan hal ini pada penjual-penjual kecil.

BACA JUGA:Habiskan Ratusan Juta Untuk Operasi Plastik, Cosplayer ini Tak Malu Ungkap Dirinya yang Dulu

Seorang wanita mendekati penjual telur tua itu.

Dia bertanya, "berapa harga telur ini?"

Penjual tua menjawab. "1 $ per 10 butir telur, masam."

Wanita itu kemudian berkata lagi, "Saya ingin membeli 15 butir telur seharga 1 $. JIka tidak boleh, saya akan pergi."

Penjual lantas menjawab, "Bawalah telur ini madam dengan harga yang Anda inginkan. Mungkin, ini pembuka rezeki untuk saya karena belum ada yang membeli telur pun hari ini."

Wanita ini membeli telur lantas pergi dengan perasaan menang.

Dia masuk ke mobol mewahnya dan pergi ke restoran mewah pula dengan teman-temannya.

Di sana, dia dan temannya memesan makanan apa pun yang mereka suka.

Mereka makan sedikit dan menyisakan banyak makanan di meja.

BACA JUGA:Ayah Meghan Markle Batal Hadiri Royal Wedding Kerajaan Inggris, Ternyata Penyebabnya Karena Penyakit Ini

Lalu, dia pergi ke kasir untuk membayar tagihannya sebesar $ 140. Dia memberikan uang sebanyak $150 dan meminta pemilik restoran untuk mengambil kembalianya.

Apa yang dilakukan wanita itu mungkin tampak normal bagi pemilik restoran namun akan begitu menyakitkan bagi penjual telur yang malang.

Mengapa kita selalu menunjukkan kekuatas atas mereka yang lemah?

Mengapa kita bermurah hati pada mereka yang bahkan tidak membutuhkan bantuan kita?

Seorang ayah biasa membeli barang sederhana dari orang miskin denganharga tinggi, meskipun dia tidak membutuhkan barang itu.

Dia bahkan biaya membayarnya ekstra.

Ankanya khawatir dengan tindakan yan dilakukan ayah itu, kemudian dia bertanya kepada ayahnya.

Lalu ayahnya menjawab, "Ini adalah sebuah amal yang dibungkus dengan martabat, wahai anakku."

BACA JUGA:Meski Belum Ada Perintah, Pasukan Anti-teror TNI Selalu Siaga Untuk Melibas Aksi Terorisme

Artikel Terkait