Find Us On Social Media :

Flappy Bird (2): Bukti Bahwa Pasar Tak Bisa Ditebak

By Ade Sulaeman, Senin, 10 Februari 2014 | 18:30 WIB

Flappy Bird (2): Bukti Bahwa Pasar Tak Bisa Ditebak

Intisari-Online.com – Banyak yang menyatakan bahwa popularitas Flappy Bird menunjukkan bahwa pasar memang tak bisa ditebak.

Bayangkan saja, dari segi gameplay dan kualitas keseluruhan, boleh dibilang tak ada yang istimewa dari Flappy Bird. Malahan, game ini bisa dibilang buruk karena terkesan dibuat oleh seseorang yang baru belajar mengembangkan game.

Polygon mencontohkan sejumlah bug animasi dan penurunan performa pada versi Android, berikut hitbox (obyek tak kasat mata dalam game yang digunakan untuk mendeteksi benturan antar-obyek) berukuran terlalu besar.

Hitbox ini adalah alasan mengapa si burung mudah sekali terbentur pipa ketika hendak melewati celah.

Begitupun dengan mekanisme "terbang" atau flapping, yang sebenarnya tak istimewa.

Toh, gameplay sangat sederhana dan grafis butut tak menghalangi Flappy Bird meraih popularitas luar biasa.

Mungkin lantaran fasilitas "restart" yang dibuat mudah, pemain akan ketagihan untuk mencoba lagi dan lagi, penasaran ingin menerbangkan si burung lebih jauh dan mendapat skor lebih tinggi.

Hal inilah yang membuat Flappy Bird menjadi contoh, betapa selera pasar sebenarnya tak bisa ditebak. Seperti yang pernah diucapkan oleh screenwriter dan novelis William Goldman bahwa orang-orang Hollywood sebenarnya "tak tahu apa-apa".

Tanpa tingkatan level, grafis "wah", cerita, mekanisme achievement, ataupun dukungan promosi berdana besar, Flappy Bird menggelontorkan Rp600 juta ke kantong pembuatnya. Kesuksesan tersebut mengejutkan semua orang, bahkan Dong Nguyen sendiri.

Tetapi apakah formula gameplay Flappy Bird yang adiktif dan menjadi kunci popularitasnya adalah benar ciptaan Nguyen?

Boleh jadi memang demikian, tapi ada pula kemungkinan sebaliknya. Flappy Bird bukan game pertama yang mengetengahkan seekor burung terbang melintasi halang rintang.

Dulu, pernah muncul game mobile berjudul Piou Piou yang dirilis pada 2011. Kecuali gaya tampilan grafis, Flappy Bird pada dasarnya mengusung konsep yang serupa dengan game ini.