Find Us On Social Media :

4 Manfaat Membatasi Gadget pada Anak

By Chatarina Komala, Senin, 26 Juni 2017 | 17:00 WIB

4 Manfaat Membatasi Gadget pada Anak

Intisari-Online.com -  Anak Anda bermain gadget lebih dari dua jam sehari? Apakah ia akan marah bila gadget-nya diambil? Hati-hati, sebab itu adalah tanda-tanda Anak Anda sudah menjadi gadget freak atau kecanduan gadget.

Jika sudah begitu, maka hal yang bisa Anda lakukan adalah membatasi sedikit mungkin penggunaan gadget pada anak. 

Memang melakukan pembatasan gadget tak semudah bicaranya. Namun, Anda harus tahu, pembatasan penggunaan gadget bukan saja akan menghindari si prasekolah kebablasan, tapi ada banyak manfaat lain yang pada usianya jauh lebih penting.

(Baca juga: Wajib Dicatat! Inilah 5 Kalimat yang Pantang Diucapkan Orangtua)

Yaitu memberi kesempatan si kecil mengembangkan aspek-aspek penting dalam hidupnya. Adapun aspek-aspek tersebut diantaranya adalah:

1. Aspek sosial emosional 

Hal ini akan terbentuk bila terjadi interaksi anak dengan orang lain. Dari interaksi ini anak akan belajar budi pekerti yang merupakan fondasi dasar bagi pembentukan karakter anak. 

Di usia balita yang diperlukan anak adalah kasih sayang dan attachment yang tinggi dari orangtuanya. Bagaimana dan seperti apa perlakuan orangtua pada anaknya di sini akan menentukan seperti apa si anak dewasanya kelak.  

Anak juga akan belajar memahami orang lain dan rasa empati anak menjadi lebih baik. Kesempatan anak untuk mendapatkan kesuksesan juga menjadi lebih besar karena kepiawaiannya menjalin interaksi dengan orang lain.

2. Aspek intelektual

Di usia prasekolah, yang dimaksud intelektual belumlah yang berhubungan dengan akademik. Namun kemampuan kognitif, dimana semakin banyak anak melihat, merasakan langsung, mencoba serta meraba atau mencium, semakin banyak memori yang terserap di otaknya.

Ini semua hanya bisa didapat dengan pengalaman langsung dengan berjalan-jalan atau diajak berkeliling mengamati lingkungan.

(Baca juga: Beredar Video Raja Thailand Gunakan ‘Tank Top’, Pemerintah Thailand Beri Peringatan Keras kepada Facebook)

3. Aspek fisik

Aspek fisik akan berkembang secara baik jika si prasekolah tidak hanya duduk diam.

Orangtua bisa mendorong anak melakukan aktivitas fisik yang dapat menstimulasi keterampilan motorik halus dan kasar seperti bermain di dalam rumah (meronce, bermain balok, menggunting kertas, bermain kubus), bermain di luar ruang (bersepeda, bermain bola, melompat, dan sebagainya), serta bersosialisasi dengan teman-teman.

4. Aspek spiritual

Di sini orangtua bisa menanamkan pada anak hal-hal yang terkait dengan agama dan spiritualitas.

(Baca juga: Polisi Muda Ini Ubah Lokasi Prostitusi Dan Miras Jadi Tempat Mengaji Dengan Uang Pribadinya)

Misalnya mengajak anak beribadah bersama, menanamkan nilai-nilai kemanusiaan, mensyukuri ciptaan Tuhan, mengembangkan sikap empati, dan sebagainya. (Kompas)