Nokia 8210, Ponsel 'Jadul' yang Jadi Favorit Gembong Narkoba. Apa Alasannya?

Axel Natanael Nahusuly

Penulis

Inilah Alasan Nokia 8210 Disukai Gembong Narkoba

Intisari-Online.com - Masa kejayaan Nokia sudah lama lewat, berganti ke erasmartphoneApple dan Android.

Namun, ternyata para gembong narkoba di Inggris lebih menyukai perangkat lawas, yang lebih sepesifiknya Nokia 8210 dibandingkan ponsel pintar masa kini.

Apa alasan Nokia 8210 disukai gembong narkoba?

(Baca juga: Permasalahan Fatal Ini Akan Menghambat Penjualan Nokia 3310 yang Dijuluki 'Ponsel Bodoh') Nokia 8210 tak dibekali aneka fitur ala ponsel pintar semacam GPS, Wi-Fi, ataupun Bluetooth.

Namun, justru karena itu ia menjadi primadona para bandar obat terlarang. "Mereka (Nokia 8210) bisa dipercaya, tak seperti iPhone dan ponsel baru lain yang bisa dipakai untuk melacak pemiliknya," ujar seorang gembong narkoba asal Inggris yang tak disebut namanya, sebagaimana dikutipKompas TeknodariPhone Arena, Senin (2/2/2015). "Semua bandar yang saya kenal, mereka memakai ponsel lawas. Nokia 8210 jadi favorit karena kecil dan baterainya tahan lama," tambah si gembong anonim.

(Baca juga: Ingin Tahu Setangguh Apa Nokia 6? Lihat Video Ini, Hasilnya Dijamin Membuat Anda Ingin Membelinya) Selain dua alasan di atas, Nokia 8210 memilikiportinfra merah antik yang bisa digunakan mentransfer daftar kontak dengan cepat ke ponsel lain, jika karena suatu alasan pemiliknya terburu-buru harus mengganti ponsel. Harga Nokia 8210 di pasaran masih tergolong mahal untuk sebuah ponsel berumur lebih dari 14 tahun.

Di e-Bay, misalnya, satu unit bisa dihargai hingga 30 poundsterling atau hampir Rp600.000. Perlu ditambahkan bahwa, meskipun sebuah ponsel dilengkapi aneka teknologi modern, polisi masih bisa melacak lokasi perangkat komunikasi tersebut dengan menelusuri areabase transceiver station(BTS) yang tersambung dengannya.

Si pengguna ponsel kemudian bisa dituduh terlibat kejahatan berdasarkan waktu menelepon dan orang yang dikontak. Begitulah alasan Nokia 8210 disukai gembong narkoba. (Kompas)

Artikel Terkait