Penulis
Intisari-Online.com – Pertengahan hari ketika kita bekerja dan diserang kantuk, sebaiknya jangan makan sesuatu yang manis, tapi makanlah telur.
Para ilmuwan menemukan bahwa protein dalam telur, terutama yang ditemukan dalam putih telur, membantu kita tetap terjaga dan waspada. Protein ini lebih efektif daripada karbohidrat dalam sebatang coklat, sekeping biskuit dan makanan manis lainnya yang dikatakan lebih cepat meningkatkan energi.
(Ingin Beli Smartphone yang Paling Pas Buat Kamu? Simak Panduan Ini)
Peneliti dari Universitas Cambridge meneliti bagaimana zat bergizi mempengaruhi sel-sel otak yang membuat kita tetap terjaga dan membakar kalori. Kandungan protein dalam putih telur mengaktifkan sel-sel, memicu pelepasan oreksin secara berkelanjutan. Sementara gula menghambat pelepasan oreksin.
Hormon oreksin adalah hormon yang diproduksi oleh otak. Pada manusia, kekurangan hormon ini sering ditemui pada penderita narcolepsia, yakni rasa kantuk berlebihan di siang hari yang kadang-kadang memicu serangan tidur yang tidak terkendali. Orang yang sering mengantuk di siang hari lebih rentan gemuk meskipun makannya sedikit.
Dr. Denis Burdakov, salah satu peneliti, menyatakan, yang menggembirakan adalah cara rasional untuk mengatur sel-sel otak menjadi lebih aktif atau kurang aktif dalam memutuskan makanan apa yang akan dimakan. Dia menyarankan, jika ada pilihan antara roti dengan selai atau roti dengan telur, maka pilihlah pilihan yang terakhir.
(Sempat Salah Paham, Ternyata Telur Justru Membantu Menurunkan Risiko Kolestrol dan Jantung)
“Meskipun dua jenis pilihan mengandung kalori yang sama, tetapi sedikit protein membuat tubuh membakar lebih banyak kalori yang dikonsumsi,” kata Dr. Burdakov. Temuannya ini diterbitkan dalam jurnal Neuron, demikian seperti dilaporkan oleh DailyMail.
Pada tahun 1960-an ada iklan yang populer dengan frase “Got to work on egg” di Inggris. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh para peneliti dari British Nutrition Foundation, yang sebagian didanai oleh perusahaan unggas, menyimpulkan bahwa jenis kolesterol yang ditemukan dalam telur memiliki efek minimal dalam meningkatkan serangan jantung. Sementara penelitian sebelumnya menunjukkan yang bertentangan dengan persepsi umum, sarapan sehat dengan telur sebelum bekerja.
Dikatakan bahwa penyebab peningkatan risiko kolesterol adalah lemak jenuh yang terkandung dalam makanan, bukan kolesterol yang ditemukan dalam telur. Merokok, kelebihan berat badan, dan kurang olahraga juga mempengaruhi lemak darah dan kolesterol, yang akan berisiko menyebabkan serangan jantung.