Intisari-Online.com – Di luaran, begitu banyak iklan yang mengklaim makanan yang mereka iklankan adalah makanan sehat, tentu ini menyesatkan. Begitu banyak informasi yang kita peroleh, bahkan mungkin bisa bertentangan dengan artikel kesehatan yang dimuat di sebuah majalah.
Bila kita mengonsumsi suatu makanan sesuai dengan batasan moderat, sebenarnya masih tidak akan bermasalah. Tapi bila kita mengonsumsi makanan yang kita anggap tepat tanpa kita sadari bahwa apa yang kita pikir itu sehat, sebenarnya tidaklah sehat. Coba kita tengok beberapa makanan berikut ini yang kita pikir tampak sehat, tetapi sebenarnya tidaklah sehat.
- Jus buah. Kita kadang mengandalkan jus buah untuk menuntaskan dahaga setiap hari. Padahal, minum jus adalah cara cepat menambah berat badan dan merusak gigi. Jus buah dalam kemasan ini hanya sedikit buahnya, tetapi banyak gula, air, bahan kimia tambahan sebagai penyedap dan pengawet, yang tentu saja tidak sehat. Bahkan, tidak ada kandungan serat dalam jus buah tersebut. Lebih baik, pilihlah buah segar setiap kali kita ingin menyantap buah, karena memiliki lebih banyak serat dan rendah kalori. Buatlah jus buah sendiri tanpa menambahkan gula. Nah, jus buah yang kita buat sendiri akan banyak mengandung sumber vitamin dan mineral.
- Sereal sarapan. Banyak sereal yang sarat dengan gula, yang akhirnya menghilangkan nilai gizi sereal itu sendiri. Periksalah label gizi pada kemasannya, dan jangan membeli sesuatu dengan kandungan serat kurang dari 3 gram serat per 30 gram sajian atau lebih dari 2 gram gula per 30 gram sajian. Jika memungkinkan, pilihlah yang menyajikan 5 gram serat.
- Salad. Banyak orang mengira bahwa hidangan dengan kata ‘salad’ adalah pilihan yang sehat. Salad, terutama yang dihidangkan di restoran, lebih sarat dengan mayones, kalori, dan natrium. Hindari memesan salad yang dikemas dengan kalori tambahan seperti mi dan dressing berat. Jika memungkinkan, pilihlah saus yang dibuat dengan minyak zaitun. Bila tidak, jangan campur salad dengan sausnya, tapi hanya mencelupkan bahan salad dengan garpu ke dalam sausnya.
- Alkohol. Alkohol tidaklah buruk bagi kesehatan selama dikonsumsi dalam takarannya. Lebih dari itu maka akan kecanduan dan meningkatkan risiko penyakit.
- Produk susu. Mungkin dianggap sehat, tapi mungkin tidak lagi karena kandungan kolesterolnya yang tinggi. Apalagi ada penambahan zat aditif pada beberapa prosuk susu untuk memperpanjang umur simpan, tekstur atau rasa.
- Smoothie. Ini adalah salah satu makanan diet yang benar-benar baik. Tapi sama halnya dengan jus buah, smoothie bisa-bisa hanya mengandung kalori saja bila kita membeli dalam kemasan. Lebih baik buatlah sendiri di rumah tanpa tambahan gula tentunya.
- Minuman ringan diet. Banyak orang beralih ke minuman ringan diet daripada minuman ringan biasa, karena berpikir berkurangnya kalori dan gula. Tapi minuman ini justru memakai pemanis buatan aspartam (pengganti gula), pengawet kimia dan warna kimia. Akibanyak, banyak orang yang mengonsumsi minuman tersebut memiliki insulin dan gula darah tidak seimbang. Aspartam, 180 kali lebih manis daripada gula, dan ini bisa berkaitan dengan depresi, insomnia, penyakit saraf dan penyakit lain.
- Bebas lemak. Kata ‘bebas lemak’ tidaklah lebih sehat. Beberapa produk bebas lemak mengandung lebih banyak kalori daripada aslinya bahkan ada penambahan pemanis buatan dan perasa yang ditambahkan untuk meningkatkan rasa pada produk tersebut.
Yang penting perlu diingat, jangan membabi buta terhadap produk makanan kemasan meskipun itu diklaim makanan sehat. Bacalah label nutrisinya dan jangan ragu bertanya kepada ahlinya bila membingungkan. (*)