Penulis
Intisari-Online.com – Meski data berasal dari Amerika Serikat, namun orangtua di Indonesia patut mencermatinya. Para peneliti di sana mempelajari jumlah garam dalam makanan kemasan yang dijual bebas di Amerika Serikat. Hasilnya, lebih dari 70 persen makanan bayi kemasan yang diberikan oleh orangtua kepada bayi mereka mengandung terlalu banyak garam.
Kenyataan itu tentu sangat membahayakan masa depan si bayi sebab dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan stroke kelak ketika si bayi beranjak dewasa.
Tekanan darah tinggi dianggap sebagai penyakit yang hanya dimiliki orang dewasa. Satu dari 20 anak memiliki tekanan darah lebih tinggi dari tekanan darah normal. Tekanan darah tinggi dikaitkan dengan obesitas yang mulai melanda anak-anak.
Asosiasi Jantung Amerika menyarankan jumlah maksimum garam untuk anak-anak adalah 1.500 miligram natrium atau garam per hari. Namun, produk makanan yang dijual mengandung 630 miligram garam per porsi. Sementara itu, lebih dari 70 persen dari makanan ringan untuk anak-anak mengandung 210 miligram natrium per porsi.
Joyce Maalouf, peneliti utama, seperti dilansir Huffington Post, menekankan pentingnya orangtua memperhatikan jumlah natrium yang terkandung dalam makanan kemasan yang dikonsumsi oleh anak-anak mereka. Penting bagi orangtua membaca label nutrisi dan label makanan sebelum memberikannya kepada anak-anak.
Meskipun terlalu banyak garam tidak baik, tetapi anak-anak masih membutuhkan garam untuk kebutuhan gizi mereka. Orangtua dapat menyediakan sumber alami natrium seperti sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, yoghurt, keju, atau biji-bijian.