Find Us On Social Media :

Heboh Banner ODHA 'Penyakit Masyarakat', Sebenarnya Ada 4 Cara Mudah Bangun Support System Mereka Lho!

By Kontributor 01, Senin, 14 Mei 2018 | 18:30 WIB

Intisari-Online.com - ODHA kerap dianggap sebagai "penyakit masyarakat" sebenarnya justru perlu dukungan.

Banner yang diduga dibuat oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat ini mengundang kontroversi dengan bertuliskan "Perangi Penyakit Masyarakat: Gelandangan, Pengemis, LGBT, Tafficking, Eks Napi, ODHA," seperti yang di lansir dari Instagram @taantee_remmpoonngs.

Dinsos Jabar segera lakukan klarifikasi terkait kekeliruan pada banner tersebut. melalui akun @dinsosjabar.

Baca juga: Derita Penyakit Langka, Dua Saudara Ini Dianggap ‘Anak Setan’ dan Dikucilkan

"Kami dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak atas tulisan/konten di banner tersebut, yang dari bahasanya tidak pas, itu merupakan kekhilafan kami.

Terimakasih atas masukan dan sarannya serta dengan ini kami akan menarik kembali banner tersebut untuk tidak dipasang lagi. Demikian kiranya semua pihak dapat memakluminya."

Namun demikian, sejumlah netizen menyayangkan adanya ide untuk pembuatan banner kontroversial tersebut.

ODHA dianggap para netizen bukan sebagai sampah masyarakat, justru mereka lebih memerlukan dukungan dari masyarakat.

Orang dengan HIV/AIDS atau ODHA harus hidup dengan virus ganas di tubuhnya dan mengonsumsi obat selama bertahun-tahun.

Stigma dan diskriminasi kerap dirasakan para ODHA di lingkungan terekatnya seperti keluarga, teman, sekolah dan kantor.

Melansir dari Odhaberhaksehat.org, berikut cara membangun support system tanpa takut terinfeksi dan tertular virus.

Baca Juga:Beginilah Keseharian Puji Kuswati, Ibu yang Diduga Tega Ajak Anak-anaknya Meledakkan Bom Bunuh Diri

1. Ajak Bicara Kelurga dari ODHA