Find Us On Social Media :

Awas! Bukan Hanya Orangtua, Gejala Kehilangan Pendengaran Juga Banyak Mengintai Kalangan Muda

By Tatik Ariyani, Senin, 14 Mei 2018 | 09:30 WIB

Kehilangan pendengaran tersembunyi

Intisari-Online.com - Tahukah Anda apa itu 'kehilangan pendengaran tersembunyi'?

Kehilangan pendengaran tersembunyi berarti mereka kesulitan mendengar pembicaraan di lingkungan yang bising.

Nah, awalnya para peneliti percaya bahwa kondisi kesehatan ini hanya terjadi pada mereka yang sudah lanjut usia.

Namun siapa sangka sebuah penelitian terbaru menunjukkan hal sebaliknya.

Sebuah penelitian baru yang diterbitkan di PLOS-ONE menunjukkan orang dewasa muda juga mungkin mengalami kehilangan pendengaran tersembunyi.

Sebab menurut penelitian ini, tanda-tanda pertama dari kehilangan pendengaran mungkin jauh lebih hening daripada yang kita duga.

Baca Juga: Jangan Salah Sangka Dahulu, Bra untuk Sapi Dibuat Bukannya Tanpa Alasan Lho!

Para peneliti di Massachusetts Eye And Ear Infirmary di Boston memeriksa telinga dan menguji kekuatan pendengaran dari orang dewasa yang masih kuliah yang secara teratur terkena suara keras.

Mereka yang secara rutin melindungi telinga mereka selama interaksi yang bising, memiliki tingkat kepekaan pendengaran yang sama dengan mereka yang tidak.

Tetapi, kelompok yang terakhir lebih mungkin untuk mengalami kesulitan mendengar pembicaraan di lingkungan yang bising, dan mereka memiliki kerusakan yang lebih teramati pada sinapsis.

Sinapsis ini yang membantu sel-sel saraf pendengaran mereka berkomunikasi satu sama lain.

Perbedaan-perbedaan kecil ini mungkin merupakan gejala paling awal dari apa yang disebut kehilangan pendengaran tersembunyi, para peneliti ini menyimpulkan.

"Sementara mendengar sensitivitas dan kemampuan untuk memahami pidato di lingkungan yang tenang adalah sama di semua mata pelajaran, kami melihat tanggapan berkurang dari saraf pendengaran pada peserta yang terpapar kebisingan secara teratur."

"Dan, seperti yang diharapkan, kehilangan itu cocok dengan kesulitan memahami pidato di lingkungan yang bising dan bergema," kata pemimpin penulis Dr Stephanie Maison, penyidik ​​Misa, sekaligus asisten profesor THT di Harvard Medical School, dalam sebuah pernyataan.