Cerita Mbah Asih, Juru Kunci Merapi yang Sudah Merasakan Tanda-tanda Sebelum Merapi Erupsi

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Detik-detik saat Merapi Erupsi

Intisari-Online.com - Maskebel Anom adalah juru kunci Gunung Merapi penerus dari Mbah Maridjan.

Saat Merapi erupsi pada Jumat (11/5/2018) pagi, Mas Anom atau yang akrab disapa Mbah Anom ini sedang nyekar di makam Mbah Maridjan.

Mas Anom mengaku merasakan sejumlah tanda sebelum Gunung Merapi erupsi.

Letusan freatik ini, menurut Mas Asih, didahului dengan suhu meningkat di sekitar Gunung Merapi.

BACA JUGA:Merapi Meletus Lagi: Ini 5 Letusan Gunung Merapi Paling Mematikan dalam Sejarah Indonesia

"Dilihat asapnya juga agak keruh dan lain sebagainya, suhunya agak naik dan lain sebagainya," katanya ketika ditemui di rumahnya di Huntap Karangkendal, Cangkringan, Umbulharjo, Sleman, Yogyakarta, Jumat (11/5/2018).

"Suhu naik. Sudah beberapa hari sekitar 4 hari, hawanya sudah panas," tambahnya kemudian.

Menurut Mas Asih, erupsi freatik pagi tadi mirip yang terjadi pada tahun 1997. Namun, saat itu langit lebih gelap.

"Mirip tahun 1997 tapi kalau 1997 enggak besar. Jadi sekitar Merapi sempat gelap waktu itu. Tapi ya cuman itu saja, meletup selesai, ya sudah," ucapnya.

Menurut dia, kebiasaan Gunung Merapi hanya sekali meletus dan tidak akan kembali meletus.

"Kalau Merapi itu meletus satu kali, biasanya letupan hanya sekali saja, wong sudah tidak ada susulan," tuturnya.

Saat Gunung Merapi meletus freatik pagi tadi, Mas Asih mengaku, dirinya sedang nyekar di makam Mbah Maridjan.

"Waktu kejadian sedang nyekar di atas ruwahan. Ya saya juga pergi dari situ tapi tidak jauh, kalau warga sudah berhamburan sudah lari semua. Saya yang terakhir, saya sebisa-bisa saya memohon kepada Tuhan, kami berdoa memohon keselamatan. Ternyata akhirnya reda. Kami akhirnya kembali nyekar karena waktu itu baru bersih-bersih tadi belum sempat nyekar," tuturnya.

Dia pun berharap kepada masyarakat dan penggiat pariwisata untuk berhati-hati saat melakukan aktivitas.

BACA JUGA:(Video) Ucap Istighfar Berkali-kali, Inilah Kepanikan Pendaki Saat Merapi Erupsi

"Sementara ini biar reda dulu, biar ayem sikik. Opo sing dikejar, duit ya memang butuh tapi kondisi seperti ini ya waspada dulu. (Sementara biar reda dulu biar tenang dulu. Apa yang dikejar kalau uang ya memang butuh tetapi kondisi seperti ini waspada dulu)," ucapnya.

Mas Asih juga meminta masyarakat untuk tetap tenang, namun waspada "Mengimbau warga jangan panik dan jangan takut.

Dan yang kedua harus waspada karena waspada itu bukan berarti pindah status atau menaikkan status. Tetapi warga jangan lengah untuk melihat kondisi," tuturnya.

(Markus Yuwono)

BACA JUGA:Selfie di Merapi, Eri Yunanto Jatuh ke Dalam Kawah

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sebelum Merapi Erupsi, Juru Kunci Merasakan Sejumlah Tanda")

Artikel Terkait