Find Us On Social Media :

Rp29 Triliun Uangnya Raib Dimakan Tikus, Inilah Kisah Pablo Escobar, Raja Kokain Paling Tersohor di Dunia

By Afif Khoirul M, Sabtu, 12 Mei 2018 | 13:15 WIB

Pablo Escobar raja Kokain Kolombia dengan kekayaan berlimpah

Saking banyaknya uangnya tidak dapat disimpan di bank dan ketika disimpan dirumah uangnya sekitar  2,1 Milliar Dollar AS ( Rp 29 Triliun) raib karena masalah sepele yaitu dimakan tikus dan terkena air. 

Dari kekayaanya tersebut ia bingung ingin membeli sesuatu dan salah satu hal konyol yang dilakukannya adalah membuat kebun binatang sendiri yang berisi gajah, burung unta, jerapah dan kuda nil.

Meskipun ia gembong narkoba dan kehidupannya di dunia kriminal sebuah fakta mencengankan dari dirinya adalah begitu dikagumi oleh orang-orang pedesaan.

Baca Juga : Masih Ingat Kakek 75 Tahun yang Nikahi Gadis Berusia 25 Tahun? Begini Kondisi Keduanya Sekarang

Pablo Escobar di juluki 'Robin Hood' karena dirinya membantu jutaan orang miskin di tanah kelahirannya Kolombia.

Ia memberikan jutaan dollar kepada masayarakat setempat dan membangun lapangan sepak bola dan perumahan bagi para tunawisma.

Untuk mendapatkan simpatisan dari masyarakat hingga memperoleh kekuatan besar, Escobar mencalonkan diri untuk Kongres Kolombia pada tahun 1982 dan dirinya terpilih.

Namun, dua tahun kemudian seumber kekayaannya bocor dan dia dipaksa mengundurkan diri karena kedoknya mulai terbongkar, hingga Escobar membunuh menteri kehakiman yang membocorkan informasi itu.

Lalu pada tahun 1991 Escobar menyerahkan diri untuk ditangkap pihak berwenang namun, ia ingin kurung dalam penjara yang dibangunnya sendiri.

Para pejabat Kolombia bahkan setuju dan haasilnya adalah La Catedral yang mewah, dibangun untuk memgurung Escobar.

Namun didalamnya banyak fasilitas mewah termasuk klub malam, sauna, air terjun, dan lapangan sepak bola; itu juga memiliki telepon, komputer, dan mesin faks. 

Namun, ketika didalam La Catedral setelah Escobar menyiksa dan menewaskan dua anggota kartel di La Catedral, para pejabat memutuskan untuk memindahkannya ke penjara yang kurang mengakomodasi. Sebelum dia bisa dipindahkan, Escobar melarikan diri, pada Juli 1992. 

Setelah melarikan diri, pemerintah Kolombia dilaporkan dibantu oleh pejabat AS dan pedagang obat bius yang bersaing meluncurkan perburuan besar-besaran. 

Pada 2 Desember 1993, Escobar merayakan ulang tahunnya yang ke-44, diduga menikmati kue, anggur, dan marijuana, di persembunyianya.

Keesokan harinya, tempat persembunyiannya di Medellín ditemukan, sementara pasukan Kolombia menyerbu gedung, Escobar dan seorang pengawal berhasil mencapai atap. 

Pengejaran dan tembak-menembak pun terjadi, dan akhirnya Escobar ditembak mati, tepat saat dia dalam pelariannya. (Afif Khoirul M)