Find Us On Social Media :

Gara-Gara Israel Tuduh Iran Lanjutkan Program Nuklir, Inilah yang Terjadi Kemudian

By Agustinus Winardi, Rabu, 16 Mei 2018 | 06:00 WIB

Intisari-Online.com - Sejak Israel secara resmi mengumumkan investigasinya bahwa Iran kembali melanjutkan pembuatan senjata nuklir, konflik keduanya pun makin memanas.

Militer Israel dan Iran yang sebelumnya sudah saling serang di Suriah, keduanya makin meningkatkan intensitas bentrokan bersenjatanya dan malah berakibat pada jatuhnya korban di pihak Suriah.

Sebagai musuh bebuyutan yang sudah lama saling mengancam untuk melancarkan peperangan terbuka, Iran secara terus terang memang pernah mengancam akan meluncurkan rudal balistiknya ke Israel.

Jika yang diluncurkan dari Iran menuju Israel adalah rudal balistik berhulu ledak nuklir maka, sesuai ancaman Iran, "Israel akan hilang dari peta bumi".

Ancaman serangan rudal dari Iran, yang mirip dengan Korut yang pernah mengancam akan merudal nuklir AS itu, jelas tidak bisa dianggap main-main oleh Israel.

Baca juga: Israel Desak Assad untuk Usir Pasukan Iran Keluar dari Suriah

Berdasar ancaman Iran itu Israel pun terus memantau perkembangan program nuklir Iran.

Pada awal Mei 2018, Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu bahkan menuduh Iran terus memperluas jangkauan rudal berekuatan nuklir.

Netanyahu menilai Iran telah melanggar kesepakatan penting untuk meredam program nuklirnya.

Dalam sebuah pernyataan, Netanyahu mengklaim dinas intelijen Israel telah memperoleh 55 ribu halaman dokumen dari Iran.

Dokumen tersebut mengungkapkan bagaimana Teheran diduga kuat berbohong kepada dunia setelah menandatangani kesepakatan nuklir.

Baca juga: Ketika Kim Jong Un dan Donald Trump Akan Bertemu di Singapura, Militer Israel-Iran Malah Bentrok di Suriah

Tapi atas tuduhan Israel itu, Iran telah membatahnya. Namun tuduhan Israel terkait program nuklir Iran ternyata telah membuat panas Arab Saudi.