Find Us On Social Media :

Kerap Mendapat Siksaan, Ini 5 Alasan Wanita Bertahan dalam Hubungan Penuh Kekerasan atau KDRT

By Kontributor 01, Jumat, 11 Mei 2018 | 20:45 WIB

Kekerasan dalam Hubungan

Intisari-Online.com - Anda mungkin pernah mendengar seorang teman mendapatkan kekerasan baik fisik maupun mental dari pasangannya, namun ia tidak pergi meninggalkan pasangannya.

Dalam kasus perceraian Gracia Indri pun, ia mengaku mendapat kekerasan dari mantan suaminya namun tidak segera melapor ke polisi.

Pernahkah anda memikirkan kenapa wanita korban kekerasan tidak memutuskan pacarnya atau menceraikan pasangannya?

Dilansir dari Boldsky.com, terdapat beberapa alasan mengapa ia tidak segera meninggalkan kekasihnya meski telah mendapat kekerasan berkali-kali:

Baca Juga: Catat! Kekerasan dalam Rumah Tangga Tidak Melulu Kekerasan Fisik Berupa Pukulan

1. Menganggap Kekerasan sebagai Hal Normal

Saking cintanya dengan pasangan, wanita bisa jadi menganggap kekerasan sebagi hal yang normal terjadi dalam suatu hubungan.

Ia tidak bisa membedakan mana yang bisa ditoleransi dan mana yang tidak.

2. Ketakutan dalam Bayangan

Dalam pikiran wanita korban kekerasan, seringkali ada ketakutan tentang apa yang akan terjadi bila ia meninggalkan pasangannya.

Ia mungkin takut mendapat kekerasan lebih dalam lagi.

Bahkan seringkali, pasangan mengancam korban apabila ia bermaksud meninggalkannya.

3. Tekanan Sosial

Di era sekarang ini, menjadi bahan pembicaraan orang lain adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari.

Wanita korban kekerasan dan KDRT bisa saja takut mendapat stigma negatif dari masyarakat.

Ketakutan akan tekanan sosial tidak akan hilang sampai orang-orang di sekitarnya mampu memahami perasaan dan apa yang ia alami.

Baca Juga: 5 Cara Untuk Menghindari Kekerasan Dalam Rumah Tangga

4. Masalah Finansial

Wanita yang tidak bekerja dan bergantung pada nafkah suaminya bisa jadi merasa takut akan masalah finansial bila ia meninggalkan pasangannya.

Apabila ia memiliki anak, maka permasalahan menjadi dua kali lipat lebih besar.

5. Terlalu Bergantung pada Pasangan

Apabila wanita terlalu bergantung pada pasangan secara emosional, sangat sulit bagi mereka untuk meninggalkan pasangannya.

Ia memendam jauh-jauh pikiran untuk pergi, sehingga kekerasan terjadi berulang-ulang. (Intisari-Online.com/ Juwita Imaningtyas)