Find Us On Social Media :

8 Keajaiban Vagina, Salah Satunya Menyelamatkan Kehidupan

By Ade Sulaeman, Minggu, 13 September 2015 | 18:30 WIB

8 Keajaiban Vagina, Salah Satunya Menyelamatkan Kehidupan

Intisari-Online.com - Vagina itu luar biasa. Bukan hanya karena lewat vagina seorang bayi muncul ke dunia. Juga bukan cuma tentang kepuasan seksual yang didapat pria (dan wanita) karena vagina. Ada banyak hal lain yang membuat organ intim wanita ini patut disyukuri dan dirawat. Tak percaya? Baca dulu apa saja keajaiban vagina di sini.

1. Mampu membersihkan dirinya sendiri

Vagina sangat menakjubkan dalam hal kemampuan membersihkan dirinya sendiri.  Jika kadang Anda dapat mencium bau khas (bukan bau seperti busuk menyengat karena infeksi) dan  melihat ada cairan keruh keluar dari vagina. Itulah hasil pembersihan dari dalam vagina.

Menurut U.S. Department of Health and Human Services, pemakaian douche untuk membersihkan bagian dalam vagina tidak diperlukan, bahkan tidak dianjurkan karena douche ditemukan dapat menyebabkan infeksi, iritasi dan mengubah pH seimbang vagina Anda.

2. Klitoris bisa ereksi

Tidak ereksi seperti penis, tapi semacam itu. Ketika wanita terangsang, darah yang mengalir ke area genital menjadi lebih banyak. Inilah yang menyebabkan, klitoris membesar dan lebih tegak, sama seperti proses ereksi pada pria.

3.  Dua kali lipat lebih sensitif daripada penis

Klitoris, meski ukurannya kecil, memiliki 8.000 ribu syaraf. Jumlah ini hampir dua kali lipat dari jumlah syaraf yang dimiliki penis. Hasilnya, selain lebih sensitif, orgasme klitoris juga lebih kaya rasa dan lebih sensasional.

4. Berubah warna

Jangan bayangkan seperti bunglon. Vagina berubah warna bukan karena menyesuaikan diri dengan lingkungan atau berkamuflase dari musuh. Vagina berubah warna menjadi lebih gelap seiring dengan pertambahan umur.

5. Membesar berpuluh kali lipat

Saat terangsang, ukuran vagina menebal bisa hampir dua kali ukuran normal. Selain itu, otot-otot tubuh juga mengencang, menarik rahim ke atas, menciptakan ruang lebih untuk penetrasi, kata Dr. Debby Herbenick, profesor kesehatan dan seksualitas sekaligus Co-Director di Center for Sexual Health Promotion, School of Public Health-Bloomington Indiana University.