Find Us On Social Media :

Ayo Kenali Alasan Anak Berbohong

By Ade Sulaeman, Minggu, 29 Desember 2013 | 20:00 WIB

Ayo Kenali Alasan Anak Berbohong

“Alih-alih bertanya apakah ia yang menghabiskan kue, memecahkan vas, atau hal lainnya, pada usia ini lebih baik katakan saja bahwa kuenya habis atau vasnya pecah,” ujarnya.

Lalu, ajak buah hati ikut serta saat Anda melakukan solusi. “Jika orangtua membuat tuduhan pada anak, apalagi dengan nada marah, anak justru akan berbohong atau memberikan pembelaan diri,” tegas Brody.

Anak Balita

Sementara usia 3-5 tahun adalah fase saat imajinasi anak mulai kaya dan ia kesulitan memisahkannya dengan realita. Tak sedikit anak di usia ini yang merasa memiliki teman khayalan dan percaya bahwa ada sosok monster atau peri di dalam hidupnya.

Maka di usia ini, jangan kaget bila buah hati sering bercerita panjang lebar mengenai suatu kisah yang tak masuk akal.

Imajinasi ini bisa murni sebagai salah satu caranya bermain, namun bisa pula dijadikan obsesi yang sangat memengaruhinya.

Apa tandanya imajinasi ini mulai mengganggu? Elizabeth Berger, M.D., penulis buku Raising Kids with Characters , menyampaikan indikasi utamanya.

"Selama ia masih terlihat senang, tidak menjadi penyendiri alias tetap berhubungan baik dengan orang-orang yang ada di lingkungannya, berarti masih aman-aman saja," terangnya.

Usia Sekolah

Di usia sekolah dasar, yaitu sekitar 5-10 tahun, alasan di balik kebohongan anak mulai dapat dipahami, meski tetap tak dapat diterima.

Di usia ini anak bisa berbohong untuk meminimalkan kekecewaan orangtua atau menghindar dari hukuman yang akan diberikan. Sebagai contoh, ia bisa saja mengatakan tak ada PR dari sekolah karena malas mengerjakan.

Saat Anda mengetahui buah hati berbohong dan apa alasannya, kini Anda bisa mempertimbangkan dan mengambil sikap. Apakah ia membutuhkan teguran saja atau bisa diberi hukuman kecil seperti tak boleh menonton TV?