Find Us On Social Media :

Pria atau Wanita yang Lebih Sakit Pasca-Putus Cinta?

By Esra Dopita M Sidauruk, Senin, 24 Agustus 2015 | 12:30 WIB

Pria atau Wanita yang Lebih Sakit Pasca-Putus Cinta?

Intisari-Online.com - Hampir setiap orang pernah mengalami yang namanya putus cinta. Tentu rasanya sangat sedih bahkan ada beberapa yang menghancurkan semangat hidup mereka. Lalu, yang jadi pertanyaan, Pria atau Wanita yang lebih sakit pasca- putus cinta?Menurut para peneliti dari Binghaptom University di Amerika Serikat dan Universitas College, London, pasca-putus cinta wanita cenderung merasakan lebih sakit secara emosional dibandingkan pria, tetapi pria lebih lama mengingat mantan kekasih mereka. Para peneliti ini meneliti 6000 peserta di 96 negara untuk menilai rasa sakit emosional dan fisik setelah putus cinta pada skala satu, mewakili apa-apa, sampai skala10, dan mewakili yang tak tertahankan.

Mereka menemukan, pengalaman perempuan putus cinta lebih negatif. Mereka melaporkan tingkat signifikan lebih tinggi dari kedua sakit, baik secara emosional dan fisik. Wanita rata-rata mengalami 6,84 persen penderitaan emosional dibandingkan pria, yakni 6,58 persen. Sedangkan, dari segi fisik, wanita rata-rata 4,21 persen dibandingkan laki-laki sebesar 3,75 persen.  

Putus cinta menjadi bagian paling sulit bagi wanita. Mereka cenderung lebih lama memulihkan hati secara utuh dan menggunakan pengalaman untuk berkembang menjadi orang kuat secara emosional. Namun, pria tidak pernah sepenuhnya pulih pasca-putus cinta. Mereka cenderung membawa sedikit rasa sakit hati mereka di sekitar mereka. Meskipun mereka mampu bergerak dan memiliki hubungan baru.

Sederhananya, Craig Morris, peneliti di Binghamton University mengatakan, itu semua bermuara pada perbedaan biologi antara pria dan wanita. “Perempuan berkembang untuk berinvestasi jauh lebih banyak dalam hubungan daripada laki-laki,” ucap Craig. Hal ini dipengaruhi oleh perbedaan biologis antara pria dan wanita, yakni kehamilan dan menyusui.

“Inilah risiko investasi biologis yang telah membuat perempuan memilih pasangan dengan kualitas tinggi. Oleh karena itu, hilangnya hubungan dengan pasangan yang dianggap sebagai kualitas tinggi sangat menyakitkan bagi wanita,” kata Craig. Di sisi lain, pria bersaing dalam menarik perhatian romantis perempuan. Hilangnya pasangan romantis tidak terlalu menyakitkan.

“Pria kemungkinan besar akan merasa rugi dalam waktu yang sangat lama karena ia harus mulai bersaing lagi untuk menggantikan orang itu dalam hidupnya,” kata Craig. Studi ini juga menemukan, orang dewasa rata-rata akan mengalami tiga kali putus cinta. Setidaknya satu akan merusak kualitas hidup secara substansial dalam beberapa minggu atau bulan.(www.aww.com.au).